KAPUAS, CYRUSTIMES.com – Di Masjid Al-Ittihad, para ASN dan tenaga kontrak Muslim dari berbagai sudut perkantoran hadir untuk mengikuti sebuah ‘Tausiyah Bersama’ agenda rutin Pemkab Kapuas untuk memperkuat mental dan spiritual aparatur, Jumat pagi, (14/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Budi Kurniawan, yang hadir mewakili Bupati Kapuas. Tampak hadir juga unsur Forkopimda serta sejumlah pejabat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas.
Dengan nada hangat, Budi Kurniawan membuka kegiatan sekaligus menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta yang memenuhi masjid.
“Terima kasih kepada seluruh rekan-rekan yang hadir dalam kegiatan tausiyah ini sebagai bagian dari memupuk keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sekaligus membangun silaturahmi dan persaudaraan,” ujarnya.
Budi mengingatkan bahwa kegiatan seperti ini bukan sekadar rutinitas, melainkan ruang untuk menenangkan hati dan menambah wawasan di tengah kesibukan birokrasi. Ia juga menekankan bahwa nilai-nilai agama harus menjadi pijakan dalam setiap amanah pelayanan publik.
Menutup sambutannya, ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” Pesan yang terasa tepat, sederhana, namun menyentil nurani.

Sementara Tausiyah di pagi itu dibawakan oleh Ustadz Fahruddin, yang mengajak para peserta menata ulang orientasi hidup: dunia boleh dikejar, tapi jangan sampai menguasai hati.
“Dunia itu cukup di tangan,” tuturnya, “agar kita tetap mampu menjaga ketulusan sebagai hamba.” Lewat bahasa yang ringan, ia mengingatkan dua hal yang kerap luput dalam kesibukan “sedekah dan salat”.
Lebih jauh, Sedekah, katanya adalah pintu keberkahan. Sementara salat, tiang agama, jangan sampai menjadi kewajiban yang ditunda apalagi ditinggalkan. “Konsekuensinya berat, baik di dunia maupun di akhirat,” ucapnya.
Harapannya, tausiyah ini menjadi pemantik bagi para aparatur untuk terus memperbaiki ibadah dan menjaga hubungan dengan Allah dalam setiap aktivitas, sekecil apa pun.
Kegiatan kemudian ditutup dengan doa bersama. Para peserta menengadahkan tangan, memohon perlindungan, dijauhkan dari marabahaya, serta diberi kekuatan menjalankan amanah dengan ikhlas dan bertanggung jawab, sebuah penutup yang hening, namun penuh harap. (*)

Tinggalkan Balasan