Peristiwa

Aksi Protes Kasus Dugaan Malapraktik RSUD Doris Sylvanus Bakal Berlanjut

Orang Tua Bayi Korban Dugaan Malapraktik RSUD Doris Sylvanus didampingi Pendamping Hukumnya.

PALANGKA RAYA – Orang tua bayi korban dugaan malapraktik akan menggelar aksi protes di depan RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya Kalimantan Tengah besok hari Senin 25 Maret 2024.

Ayah korban, Afner Juliwarno mengatakan, dirinya akan terus melakukan aksi protes menuntut kejelasan penyebab kematian sang buah hati usai menjalani operasi di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.

“Kejanggalan demi kejanggalan terus ditemukan pada kasus kematian anak saya, saya tidak meminta ganti rugi uang. Tujuan saya hanya butuh fakta penyebab kematian anak saya,” kata Afner dengan nada kesal, Minggu 24 Maret 2024.

Selain itu, dirinya tidak ingin kasus ini terulang kembali kepada semua orang yang sedang menjalani perawatan di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.

“Coba bayangkan jika ada keluarga lain mengalami nasib seperti anak saya, dan mereka (RSUD) hanya menyebut penyebab kematian karena Resiko Medis, semurah itukah nyawa orang?,” ucap afner dengan rasa kecewa.

Afner juga menyampaikan, dirinya akan kembali melakukan aksi protes didepan RSUD Doris Palangka Raya dengan membawa seluruh keluarganya.

“Besok saya akan membawa puluhan keluarga saya untuk datang ke Doris. Kami akan terus suarakan, menuntut RSUD Doris untuk mengungkap Fakta yang sampai detik ini, sejak 2 bulan kematian anak saya, tidak pernah pihak Doris berani mengungkapkan Fakta yang sebenarnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Orang tua korban dugaan malapraktik beserta kuasa hukumnya, Roy Sidabutar sempat kembali mendatangi pihak RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya pada hari Jum’at 15 Maret 2024.

Namun, saat ayah korban bernama Afner Juliwarno memaparkan pendapat, salah satu karyawan RSUD Doris Sylvanus kedapatan tertawa. Sehingga, membuat suasana pada saat itu menjadi memanas.

Kejadian itupun terekam dalam video dan viral di media sosial tiktok di akun resmi @cyrustimes dengan ratusan ribu penonton dan ribuan komentar pedas.

Roy sebagai kuasa hukum korban saat itu menilai, sikap yang tidak pantas telah ditunjukan pihak RSUD Doris Sylvanus melalui salah satu karyawannya.

“Yang jelas itu sikap tertawa menunjukan sikap yang sangat tidak pantas dan sangat bertentangan dengan slogan doris yaitu ‘Bajenta Bajorah’,” ungkapnya.

Kemudian, Aksi berlanjut pada saat pihak RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah menggelar konferensi pers terkait dugaan Malapraktik yang menyebabkan bayi berusia 7 hari meninggal dunia, Rabu 20 Maret 2024.

dalam acara tersebut, pihak RSUD Doris Sylvanus memaparkan beberapa poin terkait penangan medis terhadap Almarhum Abraham Benjamin.

Namun, suasana di luar ruangan konferensi pers, diwarnai aksi protes dari pihak orang tua bayi korban dugaan malapraktik.

Aksi tersebutpun juga terekam dan diunggah di akun tiktok resmi @cyrustimes, dalam video tersebut juga berisikan alasan pihak orang tua korban terus melakukan aksi protes.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tutup
Exit mobile version