BEM-SI Kalteng Gelar Rakerwil di Palangka Raya, Bahas Masa Depan
CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Gedung Student Center IAHN Tampung Penyang Palangka Raya dipenuhi aktivis mahasiswa dari berbagai kampus, Jumat, 30 Mei 2025. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) Wilayah Kalimantan Tengah menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dengan tema yang cukup filosofis: “Satyadharma, Manawadharma. Mahasiswa Bergerak, Mahasiswa Menggema.”
Hendra, Ketua Pelaksana kegiatan, berharap agenda tahunan ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus mempertajam kepekaan BEM-SI Kalteng terhadap isu-isu kerakyatan. “Diharapkan menjadi wadah bagi kawan-kawan BEM-SI Kalteng dalam bersilaturahmi serta guna mendukung BEM-SI utamanya Wilayah Kalteng untuk peka terhadap berbagai isu kerakyatan,” ujarnya.
Oksan, Presiden Mahasiswa BEM IAHN-TP Palangka Raya selaku tuan rumah, menekankan pentingnya pertukaran pikiran dan mempererat hubungan antarlembaga mahasiswa. Sementara David Benedictus Situmorang, yang menjabat ganda sebagai Koordinator Wilayah BEM-SI Kalteng dan Presiden Mahasiswa BEM UPR, mengungkap agenda strategis di balik pertemuan ini.
“Rapat Kerja Wilayah ini merupakan agenda yang dilaksanakan untuk membahas beberapa hal strategis yang akan dihadapi ke depan dan rencananya akan kita sampaikan kepada pemangku kebijakan di Provinsi Kalimantan Tengah,” kata David.
Tantangan Era IKN
Kehadiran Wakil Walikota Palangka Raya, Achmad Zaini dalam pembukaan acara menunjukkan perhatian serius pemerintah daerah terhadap gerakan mahasiswa. Lebih menarik lagi, pejabat tersebut secara eksplisit mengaitkan peran mahasiswa dengan tantangan besar yang menghadang Kalteng.
“Ruang-ruang positif seperti ini perlu dibangun dengan baik karena kalian adalah orang-orang yang akan melanjutkan era kepemimpinan di Kalimantan Tengah nantinya,” katanya. “Kalteng juga adalah daerah penyangga IKN dan tentu kalian akan menghadapi banyak tantangan nantinya.”
Pernyataan ini menarik karena mengakui posisi strategis Kalteng sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Implikasinya jelas: mahasiswa Kalteng tidak hanya menghadapi isu-isu lokal biasa, tapi juga dinamika kompleks yang muncul dari mega proyek nasional di Kalimantan Timur.
Kolaborasi di Tengah Perubahan
Wakil Walikota juga menekankan perlunya kolaborasi antardaerah dan antarpemuda menghadapi tantangan tersebut. Ini mengisyaratkan bahwa pemerintah daerah menyadari kompleksitas masalah yang akan dihadapi tidak bisa diselesaikan secara parsial.
Agenda BEM-SI Kalteng ini menarik dilihat dalam konteks yang lebih luas. Di tengah euforia IKN, mahasiswa justru diminta untuk kritis dan proaktif memikirkan dampaknya bagi masyarakat. Pertanyaannya: sejauh mana mahasiswa Kalteng siap menjadi agen perubahan di era transisi ini?
Dengan tema “Mahasiswa Bergerak, Mahasiswa Menggema,” mereka sepertinya ingin membuktikan relevansi gerakan mahasiswa di tengah perubahan besar. Tinggal menunggu konkretisasi dari diskusi-diskusi strategis yang dibahas dalam rakerwil tersebut.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita
