Pemkab Kapuas

Bupati Kapuas Tanam Padi dan Serahkan Bantuan Pertanian di Desa Sei Kayu

Bupati Kapuas Wiyatno saat melakukan penanaman padi secara simbolis di lahan Cetak Sawah Rakyat (CSR).

Program cetak sawah rakyat dilakukan di lahan bekas semak belukar seluas ribuan hektare untuk mendukung ketahanan pangan nasional

CYRUSTIMES, KAPUAS – Lahan bekas semak belukar di Desa Sei Kayu, Kecamatan Kapuas Barat, kini berubah menjadi hamparan sawah pertanian hijau. Bupati Kapuas H. Muhammad Wiyatno optimistis transformasi ini akan mendukung program ketahanan pangan nasional Presiden Prabowo Subianto.

“Tapi dari semak belukar bisa menjadi lahan sawah yang bagus. Mudah-mudahan lahan pertanian ini dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk bertanam padi dengan hasil maksimal,” kata Wiyatno saat melakukan penanaman padi secara simbolis di lahan Cetak Sawah Rakyat (CSR), Sabtu (21/6/2025).

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian RI Dr. Dede Sulaeman, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Kalteng Hj. Sunarti, Dandim 1011/KLK Letkol Inf Pamungkas Army Saputro, serta perwakilan Polres dan Kejaksaan Negeri.

Alokasi 31 Ribu Hektare

Plt. Kepala Dinas Pertanian Kapuas Edi Dese menyampaikan, terdapat dua kegiatan strategis nasional di Kabupaten Kapuas, yakni program optimalisasi lahan dan cetak sawah. Untuk optimalisasi lahan, Kapuas mendapat alokasi 28 ribu hektare pada 2024 dan 3 ribu hektare pada 2025 yang sedang dalam tahap kontrak.

“Berkaitan pelaksanaan konstruksinya kita bekerjasama dengan Kodim 1011/KLK,” kata Edi.

Kapuas disebut sebagai lumbung pangan Kalimantan Tengah dengan lahan sawah seluas 45 ribu hektare. Dari Januari hingga pertengahan Juni 2025, luas tanam mencapai sekitar 61 ribu hektare. Lokasi yang belum tertanam merupakan lahan bukaan baru seperti program CSR yang baru dimulai.

Bantuan Alat Mesin Pertanian

Edi mengapresiasi dukungan Kementerian Pertanian berupa bantuan alat mesin pertanian. Pada 2024, Kapuas mendapat 19 unit combine harvester, dan tahun ini memperoleh alokasi 10 unit rotavator untuk pengolah lahan.

Yang menarik perhatian, untuk program CSR, Kapuas juga mendapat 25 unit combine harvester besar. “Combine harvester ini nanti sebagai alat panen baru, karena alat ini akan langsung menghasilkan gabah kering saat panen,” ungkap Edi.

Dari Semak Belukar Jadi Sawah

Bupati Wiyatno menjelaskan, penanaman simbolis ini terkait program strategis Presiden Prabowo Subianto yang sedang gencar dilaksanakan di Kapuas. Lahan yang ditanami sebelumnya merupakan semak belukar yang belum terolah menjadi lahan pertanian.

“Tapi dari semak belukar bisa menjadi lahan sawah yang bagus. Mudah-mudahan lahan pertanian ini dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk bertanam padi dengan hasil maksimal,” ujar Wiyatno.

Bupati mengaku sering meninjau berbagai kecamatan menggunakan motor trail dan melihat banyak lahan yang berpotensi dibuka untuk pertanian namun belum maksimal, seperti di daerah Basarang menuju Mandomai, Kapuas Barat.

Demplot 40 Hektare

Di Kapuas Hilir, pemerintah daerah juga tengah menggarap demonstration plot (demplot) pertanian seluas hampir 40 hektare. Demplot ini direncanakan akan dilengkapi dengan Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Kantor Desa.

“Nanti selain untuk usaha tani padi, tanaman hortikultura bisa disitu,” kata Wiyatno. Ia berharap mendapat dukungan penuh dari Forkopimda tingkat kabupaten dan provinsi, serta yang terpenting dari pemerintah pusat.

Program cetak sawah rakyat ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan nasional dengan memanfaatkan lahan-lahan potensial yang selama ini belum digarap secara optimal.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version