Peristiwa

Dana Hibah di Kalteng Dinilai Tak Transparan, SEMMI Tantang Gubernur Debat Terbuka

SEMMI Kalteng saat menggelar aksi dengan membakar ban di depan Kantor Gubernur.

“Kami menduga ada pola pembagian yang tidak adil dan tidak akuntabel dalam hibah. Ratusan miliar rupiah dibagikan diam-diam tanpa partisipasi publik, tanpa pengawasan, dan tanpa laporan yang terbuka,” ungkap Afan.

Afan menilai praktik tersebut bukan demokrasi, melainkan birokrasi yang busuk. SEMMI Kalteng menantang gubernur untuk tidak bersembunyi di balik protokoler dan birokrasi.

Tantangan debat terbuka ini muncul setelah gubernur tidak hadir dalam forum FGD yang diselenggarakan sebelumnya. Bahkan perwakilan dari PLT Biro Kesra dilaporkan melakukan walk out dari acara tersebut.

“Karena saat kita ajak debat di forum FGD bapak gubernur tidak mau hadir bahkan perwakilannya dari PLT Biro Kesra walk out, maka dengan ini kita tantang bapak gubernur untuk debat terbuka di lokasi unjuk rasa,” kata Afan.

SEMMI Kalteng menegaskan jika gubernur merasa telah bekerja untuk rakyat, maka harus hadir di tengah rakyat dan berdebat terbuka di jalanan. Organisasi ini menunggu respons gubernur terhadap tantangan debat terbuka tersebut.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version