Peristiwa

Dua Remaja Tenggelam saat Berenang di DAS Kapuas Ditemukan Tewas

Proses evakuasi korban tenggelam oleh tim gabungan di DAS Kapuas.

Cyrustimes, Kapuas – Dua remaja asal Kapuas, Kalimantan Tengah, ditemukan tewas setelah tenggelam di aliran Sungai DAS Kapuas pada Kamis sore, 10 April 2025. Kejadian tragis ini melibatkan Fito Firman Iberli (15) dan Rendy Yohanes Surya Agus Tolay (14), yang diketahui sedang berenang bersama dua temannya di sekitar lokasi kejadian.

Peristiwa bermula sekitar pukul 16.30 WIB, saat kedua korban dan dua saksi lainnya berenang di pinggiran sungai dekat batang kayu rumah warga. Setelah beberapa waktu, korban dan saksi mulai berenang lebih jauh ke tengah sungai. Kedua korban kemudian terlihat panik dan saling berpegangan satu sama lain, sebelum akhirnya tenggelam. Saksi-saksi yang berada di tepian berusaha menolong dengan melempar tali dan meraih tubuh korban, namun arus sungai yang deras membuat upaya tersebut gagal.

“Saat itu kami mencoba menolong, tetapi kondisi arus yang kuat membuat kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kami berteriak meminta tolong,” ungkap Oktavianus Daniel, salah satu saksi yang berada di lokasi.

Menindaklanjuti laporan warga, tim gabungan yang terdiri dari personel Satpolairud Polres Kapuas, Anggota KP 2007 Ditpolairud Polda Kalteng, Basarnas Kabupaten Kapuas, BPBD Kapuas, dan relawan setempat segera melakukan pencarian. Pencarian dimulai pada pukul 17.00 WIB dan berlanjut hingga pukul 19.00 WIB.

Tim gabungan berhasil menemukan korban pertama, Rendy Yohanes Surya Agus Tolay, pada pukul 18.20 WIB di dasar sungai tidak jauh dari lokasi tenggelam. Beberapa menit kemudian, korban kedua, Fito Firman Iberli, ditemukan pada pukul 18.35 WIB. Kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, tanpa ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh mereka.

Kasat Polairud Polres Kapuas, AKP Junaldi, yang memimpin upaya pencarian, mengungkapkan bahwa kondisi sungai yang dalam dan arus yang deras menjadi tantangan tersendiri bagi tim pencari. “Kami mengapresiasi kerja sama yang baik antara pihak kepolisian, Basarnas, BPBD, dan relawan. Dengan bantuan penyelam tradisional, kami berhasil menemukan kedua korban meskipun arus sungai cukup berat,” kata AKP Junaldi.

Junaldi mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai. “Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua. Anak-anak dan remaja harus lebih diawasi ketika bermain atau berenang di perairan,” tuturnya.

Sementara, pihak keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menyatakan tidak akan menuntut siapa pun. Mereka juga memilih untuk tidak melakukan visum terhadap jenazah.

“Kami menerima ini dengan ikhlas. Ini adalah musibah dan kami berharap kejadian serupa tidak terulang,” ujar salah seorang anggota keluarga korban.

Pihak kepolisian setempat, setelah melakukan identifikasi dan mendokumentasikan kejadian, kemudian menutup kasus ini dengan memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di perairan.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tutup
Exit mobile version