Pemprov Kalteng

Gubernur Kalteng Terapkan Falsafah Huma Betang untuk Atasi Ormas Bermasalah

Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran saat diwawancara.

Agustiar Sabran kombinasikan pendekatan hukum dengan kearifan lokal. Penanganan premanisme harus selaras dengan nilai kebersamaan masyarakat Dayak.

CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran menerapkan pendekatan kultural dalam menangani organisasi kemasyarakatan (Ormas) bermasalah dengan mengedepankan falsafah Huma Betang. Nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan gotong royong masyarakat Dayak menjadi landasan kebijakan keamanan di provinsi itu.

“Ini sejalan dengan falsafah Huma Betang, di mana masyarakat hidup rukun, berdampingan satu sama lain, toleran, dan bahu-membahu membangun Kalimantan Tengah,” kata Agustiar saat meluncurkan Satgas Terpadu Penanganan Premanisme dan Ormas Bermasalah, Jumat, 13 Juni 2025.

Gubernur menekankan ormas yang menyimpang dari semangat kebersamaan dan menciptakan intimidasi bertentangan langsung dengan nilai-nilai Huma Betang. Penanganannya harus menyeluruh, tidak hanya secara hukum tetapi juga melalui pembinaan sosial berbasis kearifan lokal.

“Kita ingin membina, bukan hanya menindak. Tapi bila mereka terus melanggar, tentu akan kami tindak tegas,” tegasnya.

Falsafah Huma Betang merupakan warisan budaya yang mengajarkan pentingnya hidup harmonis di tengah keberagaman suku, agama, dan latar belakang sosial. Prinsip ini menjadi pijakan pembentukan Satgas Terpadu yang akan beroperasi di seluruh kabupaten dan kota.

Agustiar menyampaikan pembinaan dan pengawasan ormas bukan hanya tugas pemerintah, tetapi perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat yang menjunjung nilai-nilai Huma Betang.

“Kalau kita semua bersatu, saling mendukung dan mengawasi, maka tidak ada ruang bagi ormas atau kelompok mana pun yang ingin memecah belah atau mengganggu ketenteraman,” ujarnya.

Gubernur menegaskan Kalimantan Tengah memiliki potensi besar dalam pembangunan. Semua pihak harus menciptakan suasana aman dan harmonis sebagai fondasi kemajuan.

“Situasi aman dan damai adalah fondasi utama. Dengan semangat Huma Betang, kita bisa membangun Kalimantan Tengah yang maju, berkah, dan sejahtera,” pungkasnya.

Satgas Terpadu akan mewujudkan keamanan menyeluruh yang berpihak pada rakyat, berlandaskan hukum, dan tidak lepas dari nilai-nilai lokal warisan leluhur.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tutup
Exit mobile version