Harga Gas Elpiji 3Kg Bersubsidi di Kalteng Tak Bersahabat, Ada Apa?
“Fakta yang beredar menunjukkan, bahwa masyarakat mengharapkan lebih dari sekadar stabilitas harga bahan pangan saja, mereka menginginkan harga yang adil untuk bahan bakar mereka memasak,” tuturnya.
Selain itu, masyarakat menginginkan kebijakan yang lebih responsif dalam menyesuaikan harga sesuai dengan perubahan kondisi ekonomi.
“Hal ini tidak hanya akan membantu meringankan beban ekonomi keluarga, tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara keseluruhan,” terangnya.
Ditambah semakin dekat hari raya Idul Fitri, permintaan masyarakat Kalteng akan gas elpiji 3Kg diprediksi akan meningkat.
“Ini menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan kepedulian dan responsivitas nya terhadap kebutuhan masyarakat dengan mempertimbangkan penyesuaian harga yang lebih bersahabat bagi konsumen,” ujarnya.
Lantas, jika harga masih stabil di angka Rp 35 ribu, masyarakat harus mengadu kepada siapa? Sepertinya harus ada tindakan tegas kepada para pengecer di Kalteng yang menjual Gas Elpiji 3Kg bersubsidi diatas HET.
“Saya yakin menjelang lebaran permintaan akan gas elpiji di Kalteng semakin meningkat, potensi permainan dan Mark Up harga bisa terjadi,” ungkapnya.
Menurutnya, kalau tidak ada keseriusan dari pihak terkait dalam mengatasi hal ini, masyarakat Kalteng akan terbebani secara berkelanjutan.
“Kita ingin masyarakat ini dapat mengakses pangan dengan harga murah serta bahan bakar dapur mereka juga terjangkau harganya,” tutupnya.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita