Ekonomi Bisnis

Harga Gas Elpiji 3 kg di Kalteng Tembus Rp 35-50 ribu, Warga: Bingung Lapor Kemana

Respons Masyarakat Soal Harga Gas Elpiji Kg Bersubsidi di Kalteng Tak Sesuai HET.

PALANGKA RAYA – Melonjaknya harga Liquefield Petroleum Gas (LPG/Elpiji) 3 Kg Bersubsidi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga mendapat respons masyarakat yang mengeluh.

Keluhan masyarakat terlihat dalam kolom komentar di salah satu postingan media sosial Facebook yang mengeluhkan harga Gas Elpiji 3 Kg yang tak kunjung normal.

Banyak dari mereka yang mengaku membeli Gas Elpiji 3 Kg di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Diketahui saat ini Pemerintah Daerah Provinsi Kalteng memberlakukan HET Gas Elpiji 3Kg Bersubsidi di harga Rp 22 Ribu.

Namun, masyarakat mendapati dalam membeli Gas Elpiji 3 kg menembus angka Rp 35 Ribu bahkan ada yang mencapai harga Rp 50 Ribu.

“Tingang depan SMA 5 kena Rp 35 ribu, padahal agen Gas situ,” tulis akun @Christina Natalia.

Ada juga yang menyarankan untuk melaporkan jika ada agen yang melanggar ketentuan HET ke instansi terkait agar dikenakan sanksi.

“Laporkan aja  ke Pertamina agennya, kena sanksi dia,” tulis @May Surah dan dibalas “Gak tau lapor kemana bu, itu dari dulu harga Rp 35 Ribu padahal agen Gas depan SMA 5 tu,” jawab @Christina Natalia.

Adapun respons lain masyarakat yang menyebutkan harga Gas Elpiji 3 Kg melebihi HET yang berlaku saat ini.

“Diparenggen Kabupaten Kotim (Kotawaringin Timur) harga gas LPG 3 Kg 50K (Rp 50 Ribu),” tulis akun @Barangay ly ly.

Adapun warga yang meminta pemerintah untuk melakukan sidak dan menindak tegas oknum agen yang menjual Gas Elpiji 3Kg di atas HET.

“Tolong di sidak dan tindak tegas, di area jalan tumenggung tilung induk, harga rata rata gas yang 3 Kg Rp 39 Ribu per tabung,” tulis @Indrapky.

Tutup
Exit mobile version