Ekonomi Bisnis

Investasi di Kalteng Tembus Rp7,16 Triliun, Sektor Tambang Masih Mendominasi

Capaian realisasi Investasi Kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah tahun 2024.

CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) mencatat capaian investasi yang signifikan pada triwulan pertama 2025. Total investasi yang masuk mencapai Rp7,16 triliun, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp3,30 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp3,86 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalteng, Sutoyo, mengatakan angka tersebut mengalami lonjakan tajam dibandingkan triwulan sebelumnya. “Secara kuartalan (q-to-q), realisasi investasi meningkat 43,5 persen. Sedangkan dibanding periode yang sama tahun lalu (y-on-y), tumbuh hingga 72,04 persen,” ujar Sutoyo saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 11 Juni 2025.

Pada triwulan IV 2024, realisasi investasi tercatat sebesar Rp4,16 triliun. Kenaikan signifikan ini, menurut Sutoyo, menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Bumi Tambun Bungai.

Sektor primer masih menjadi motor utama investasi di Kalimantan Tengah. Tiga sektor penyumbang terbesar adalah pertambangan dengan realisasi Rp2,72 triliun, disusul sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp2,59 triliun, serta industri makanan dengan Rp980,73 miliar.

Secara rinci, PMA paling banyak mengalir ke subsektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan (Rp1,76 triliun), diikuti industri makanan (Rp894,79 miliar), dan pertambangan (Rp525,61 miliar). Sementara itu, pada PMDN, investasi terbesar berasal dari subsektor pertambangan sebesar Rp2,20 triliun, kemudian tanaman pangan dan peternakan Rp825,43 miliar, serta jasa lainnya Rp434,56 miliar.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menargetkan realisasi investasi di Kalimantan Tengah tahun ini mencapai Rp25,93 triliun. Capaian pada triwulan pertama ini menunjukkan 27,6 persen dari target telah terpenuhi.

Data investasi diperoleh dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang dikirim pelaku usaha secara periodik. Untuk usaha pada tahap konstruksi, laporan disampaikan setiap enam bulan. Sementara yang sudah beroperasi, wajib melaporkan setiap triwulan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, di bawah kepemimpinan Gubernur Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo, terus mendorong realisasi investasi sebagai bagian dari misi pembangunan daerah. Salah satu target utama adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal berbasis hilirisasi dan prinsip ekonomi hijau serta ekonomi biru.

“Investasi bukan hanya menciptakan aktivitas ekonomi baru, tapi juga membuka lapangan kerja. Ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan, daya beli, serta kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat,” kata Sutoyo. “Bagi pemerintah daerah, investasi juga mendorong pertumbuhan sektor riil dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah.”

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tutup
Exit mobile version