Sumatera Selatan

Jalan Rabat Beton Desa Harimau Tandang Yang Diduga Fiktif, Belum Menemui Titik Terang

Ogan Ilir – Kasus pembangunan jalan Rabat Beton di Desa Harimau Tandang Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir yang diduga fiktif, sampai saat ini belum juga menemui titik terang.

Mendapati ramainya pengaduan dari masyarakat dan Jaringan Anti Korupsi (Jakor) beberapa pekan lalu, pihak Tipikor polres Ogan Ilir sudah melakukan pemeriksaan dan melimpahkan hasil pemeriksaan tersebut ke Inspektorat Ogan Ilir.

Kini, giliran Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Marius, Kepala Desa Wika, Sekertaris Desa Amir beserta jajarannya, sambangi proyek yang diduga fiktif tersebut, untuk melakukan pengukuran ulang jalan jum’at, 14 Juli 2023.

Menurut pantauan media hasil pengukuran yang dilakukan Oleh tim Pendamping, Dan Sekdes, Ada yang terlewat dari pengukuran tersebut, Yang di catat hanyalah Dari titik nol tahap 1 dan Tahap 3 saja yang bisa dilihat, sedangkan tahap 2 belum tercatat dalam pengukuran tersebut.

Sekertaris Desa Harimau tandang Amir Didampingi Kasi Pmd Kecamatan Pemulutan Selatan Marius, Menjelaskan bahwa dirinya belum bisa memberikan keterangan Rinci terkait untuk pembangunan tahap dua.

“memang ada pihak tipikor yang menyuruh ukur ulang jalan rabat beton yang diduga Fiktif oleh warga,” ungkap Amir

Amir menjelaskan, terkait pengukuran hari ini mengingat ada perintah dari Tipikor untuk melakukan pengukuran ulang jalan usaha tani Desa harimau tandang, untuk mengetahui Dimana letak tahap 1 dan Dimana letak titik tahap 3.

Sementara itu, setelah awak media menanyakan untuk pembangunan tahap 2 Sekertaris Desa Tidak bisa menjelaskan, dengan alasan masih ada hal – hal yang harus diluruskan.

“Untuk tahap dua kami tidak bisa memberikan keterangan, dikarenakan masih ada Hal-hal yang perlu diluruskan”, Tambahnya

Terkait ada kejanggalan dengan pembangunan tersebut, Kenapa Tahap 1 dan tahap 3 saja yang bisa dibangun sedangkan tahap ke dua masih menjadi tanda tanya bagi awak media dan wartawan,

Guna untuk menggali informasi yang mendalam, wartawan langsung menghampiri Pak Hendry, Selaku Pendamping Desa (PD) Ada juga Muslim Ansori sebagai kordinator, Namun sayang Setelah tim wartawan ingin meminta keterangan Hendry selaku PD Dan Muslim ansori sebagai Koordinator tidak bisa memberikan jawaban.

Disela akhir pihak media kembali ajukan pertanyaan kepada Sekdes, Terkait alur dan teknis pembangunan apakah alur pembangunan memang benar bisa melewati sebuah tahapan diantara tahap 1 dan tahap 3 saja, Apakah bisa membangun dengan melewati urutan dari tahapan 123 menjadi 1 & 3 Saja.

Namun sayang Sekertaris desa masih menunjukan jawaban yang sama bahwa dirinya tidak bisa menjelaskan untuk pembangunan tahap 2 Dengan alasan masih ada yang harus di perbaiki.

Tutup
Exit mobile version