Menteri Kehutanan Resmikan Kawasan Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng Kalimantan Tengah
Memperbaiki Kondisi Lingkungan
Di sisi lain, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, mengungkapkan apresiasi terhadap kontribusi Yayasan BOSF yang telah bekerja sejak dua dekade lalu dalam rehabilitasi orangutan. “Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng telah menjadi ikon konservasi di Kalimantan Tengah. Orangutan bukan hanya bagian dari warisan alam, tetapi juga memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan hutan tropis,” katanya.
Wagub Edy juga menekankan upaya preventif terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang sering kali menjadi ancaman bagi habitat orangutan. “Karhutla tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kehidupan satwa, termasuk orangutan. Kami telah menyiapkan dana reboisasi lebih dari Rp100 miliar untuk mencegah karhutla pada tahun ini,” jelasnya.
Proses Rehabilitasi Orangutan
Ketua Yayasan BOSF, Jamartin Sihite, menjelaskan bahwa kawasan Nyaru Menteng kini menjadi rumah bagi lebih dari 100 individu orangutan dari spesies Pongo pygmaeus wurmbii. Sebagian besar orangutan ini diserahkan oleh masyarakat atau hasil penangkapan dari aktivitas ilegal. “Di sini, mereka menjalani rehabilitasi yang dapat berlangsung antara satu hingga dua tahun, tergantung pada kecepatan mereka belajar,” ujar Jamartin.
Setelah proses rehabilitasi, orangutan yang telah siap akan dipindahkan ke Pulau Salat, tempat mereka dilatih lebih lanjut sebelum akhirnya dilepasliarkan ke hutan. “Proses ini bukan hanya tentang memulihkan mereka secara fisik, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di alam liar,” kata Jamartin.
