Mobil Berisi Pasien Terjebak Lumpur, Gubernur Kalteng: “Itu Bukan Kewenangan Kami”
Video mobil pengangkut pasien yang terjebak lumpur di Desa Tumbang Salio, Murung Raya, viral di media sosial. Gubernur Kalimantan Tengah mengklaim jalan tersebut berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.
CYRUSTIMES, MURUNG RAYA — Kejadian menyedihkan kembali terjadi di pelosok negeri. Sebuah video yang menunjukkan mobil pengangkut pasien terjebak di kubangan lumpur di Desa Tumbang Salio, Kecamatan Permata Intan, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, viral di media sosial.
Video yang merekam perjuangan warga mendorong mobil dari kubangan lumpur pekat tersebut menjadi sorotan warganet dan memicu perdebatan tentang pembangunan infrastruktur yang tak merata di daerah.
Dalam rekaman tersebut terlihat mobil kesulitan melintasi jalan desa yang rusak parah dan penuh lumpur. Sejumlah warga berusaha keras mendorongnya agar bisa melanjutkan perjalanan.
Dikonfirmasi pada Selasa (13/5/2025), salah satu warga bernama Momon mengaku dirinya tengah mengantar ayahnya ke rumah sakit untuk tindak lanjut operasi ketika peristiwa itu terjadi.
“Saat itu saya dari Tumbang Lahung mau menuju Banjarbaru untuk mengantar ayah saya ke rumah sakit untuk tindak lanjut operasi,” ujar Momon saat dihubungi.
Menurut pengakuan Momon, kondisi jalan rusak tersebut bukan fenomena baru. Warga setempat telah lama menghadapi persoalan serupa tanpa adanya penanganan serius dari pihak berwenang.
“Itu sudah lama, dari 2017 sampai sekarang tidak ada perbaikan. Jalan tetap seperti itu saja,” tuturnya dengan nada kecewa.
Momon menambahkan bahwa selama ini warga harus bergotong royong untuk memperbaiki jalan yang rusak. “Warga biasanya gotong royong memperbaiki kalau ada kerusakan. Kalau ada mobil yang terjebak, biasanya dibantu ditarik mobil 4×4,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa titik tersebut merupakan lokasi dengan kerusakan paling parah di sepanjang jalan desa. “Banyak titik yang rusak, tapi itu yang paling besar dan paling sering terjadi kerusakan,” ucapnya.
Respons Gubernur
Menanggapi viralnya video tersebut, Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, akhirnya buka suara. Dalam keterangannya kepada awak media pada Rabu (14/5/2025), Gubernur Agustiar menjelaskan bahwa permasalahan jalan harus dilihat berdasarkan kewenangannya masing-masing.
“Jalan itu ada yang namanya jalan desa, jalan kabupaten, provinsi, ada juga jalan pusat. Jika bukan ranah kami lalu kami intervensi, bisa jadi temuan. Karena uang rakyat yang kami gunakan ini,” ujar Agustiar.

Gubernur menegaskan bahwa jalan yang dimaksud merupakan jalan nasional yang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat. “Kebetulan jalan itu bukan jalan kami, itu jalan nasional. Ini masyarakat harus tahu juga. Kalau pun kami tahu jalan itu rusak, kami tidak bisa ikut campur seenaknya,” katanya.
Meski begitu, Agustiar tidak menampik bahwa wilayah tersebut masih berada dalam lingkup provinsi yang ia pimpin. Ia pun mengakui pentingnya peran gubernur dalam mendorong koordinasi.
“Itu wilahyah kami iya, memang kami akui, kami tanggung jawab iya, kami kan tidak ada wilayah, gubernur itukan hanya sebatas provinsi, ya intervensi lah,” ungkapnya.
Gubernur juga mengingatkan pentingnya transparansi dan kepatuhan terhadap aturan dalam penggunaan anggaran. Ia tidak ingin program bantuan justru menjadi masalah hukum.
“Kalau tumpang tindih anggarannya, ya kami tunggu saja ditangkap, jadi temuan nanti,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Agustiar mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi isu-isu yang beredar di media sosial. Ia meminta kritik tetap disampaikan secara konstruktif.
“Tentunya masyarakat harus bisa memilah-milah, harus bermedia sosial dengan bijaksana, mengkritik yang membangun,” pungkasnya.
Dampak pada Akses Kesehatan
Bagi warga seperti Momon, perdebatan soal kewenangan ini tidak menyelesaikan persoalan mendesak yang mereka hadapi. Dia berharap pemerintah, entah di level mana pun, segera turun tangan untuk memperbaiki jalan tersebut.
“Harapannya tentu perbaikan jalan. Karena akses kesehatan juga bergantung dari jalan itu,” katanya dengan nada prihatin.
Momon mengungkapkan bahwa kejadian serupa pernah dialami ambulans yang mengangkut ibu hamil menjelang persalinan. “Kemarin juga ada ambulans yang terjebak, padahal penumpangnya ibu-ibu yang sudah mau melahirkan,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Kabupaten Murung Raya belum memberikan tanggapan resmi terkait peristiwa tersebut. Sementara itu, jalan rusak di Desa Tumbang Salio masih menjadi ancaman bagi warga, terutama dalam kondisi darurat medis.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita