KAPUAS, CYRUSTIMES.com – Pemerintah Kabupaten Kapuas lewat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) baru saja menggelar rapat penting untuk membahas laporan awal tentang integrasi ketahanan pangan sekaligus rencana aksi penanganan stunting di Kapuas.

Kegiatan ini digelar di aula Bapperida pada Jumat siang (26/9). Acara dibuka oleh Kusmiatie, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan yang mewakili Bupati Kapuas. Rapat ini dihadiri berbagai pejabat dari OPD, para camat, serta tim ahli dari perusahaan CV Pijar Mulya Wisesa.

Foto: Asisten II Setda Kapuas, Kusmiati, didampingi Sekretaris Bapperida Kapuas, Maria Zusana Natalestarie, dan tim ahli dari CV Pijar Mulya Wisesa, saat wawancara dengan wartawan usai kegiatan rapat.

Kusmiatie menjelaskan bahwa Kapuas sedang mempersiapkan diri sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Salah satu caranya adalah dengan menguatkan sektor pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

“Selama lima tahun terakhir, pertanian jadi andalan kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi angka kemiskinan,” kata Kusmiatie, kepada wartawan usai kegiatan rapat.

Lebih lanjut, ia juga menambahkan, kemiskinan punya dampak besar terhadap kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak yang rentan mengalami stunting. Oleh karena itu, penanganan stunting dan kemiskinan harus dilakukan bersama-sama dan terus-menerus supaya hasilnya maksimal.

Salah satu program unggulan yang sedang dikembangkan adalah Kawasan Produksi Pangan Nasional. Program ini fokus mengintegrasikan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan agar kebutuhan pangan masyarakat, khususnya yang terkait IKN, bisa terpenuhi dengan baik.

Kusmiatie pun menyambut baik masukan dari CV Pijar Mulya Wisesa yang terlibat dalam penyusunan kajian ini. Mereka akan bersama-sama menyusun rencana aksi yang efektif untuk mendukung ketahanan pangan dan menekan angka stunting di Kapuas.

Sementara itu, Nugroho Adi Kurniawan, konsultan dari CV Pijar Mulya Wisesa, menjelaskan bahwa mereka akan menggunakan 11 indikator untuk menilai ketersediaan, pemanfaatan, dan keterjangkauan pangan.

Rapat ini jadi langkah awal yang penting bagi Kapuas untuk menyongsong masa depan lebih sehat dan sejahtera, terutama dalam mendukung pembangunan IKN. “Ini masih awal, kami akan terus berdiskusi dan mengembangkan metode bersama peserta rapat,” pungkasnya.