Pendidikan

Pendidikan Kalteng Diarahkan ke Pertanian Modern, Disdik: Profesi Petani Harus Dibanggakan

Foto bersama Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran forkopimda dan pelajar.

CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mendorong satuan pendidikan di daerahnya agar aktif menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global, termasuk di sektor pertanian. Plt. Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan hal itu saat menghadiri Gerakan Tanam Padi Serentak di 14 provinsi sentra utama padi, Rabu, 23 April 2025, yang digelar secara virtual dari Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

“Pendidikan harus mampu menjawab tantangan zaman, termasuk menjadikan pertanian sebagai profesi masa depan yang strategis dan bergengsi,” kata Reza. Ia menegaskan pentingnya pendidikan vokasi, pelatihan berbasis teknologi pertanian modern, serta integrasi kurikulum lokal yang sesuai dengan potensi daerah.

Menurut Reza, pertanian tak boleh dipandang sebelah mata oleh generasi muda. “Kami akan dorong sekolah-sekolah untuk membuka kolaborasi dengan dinas teknis. Anak-anak harus melihat pertanian bukan sebagai beban, tapi sebagai peluang,” ujarnya.

Ia mencontohkan sejumlah sekolah di Kalteng yang sudah memanfaatkan lahan pekarangan sebagai kebun sekolah dengan menanam berbagai jenis sayuran hingga padi. “Ini bagian dari pembelajaran kontekstual. Praktik langsung penting agar siswa punya pengalaman nyata,” katanya.

Kegiatan tanam padi serentak itu juga diikuti oleh Presiden RI Prabowo Subianto secara virtual. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya mewujudkan kedaulatan pangan dan pemerataan hasil pembangunan. “Kekayaan dan hasil pembangunan harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia secara adil dan merata,” ujar Prabowo.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya terhadap capaian sektor pertanian Indonesia yang kini dilirik negara lain. “Malaysia dan Jepang datang ke Indonesia untuk belajar soal pertanian,” ujarnya.

Dari sisi capaian daerah, Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran melaporkan bahwa program tanam padi di wilayahnya telah mencapai 23 ribu hektare dari target 45 ribu hektare nasional. Ia menargetkan perluasan hingga 100 ribu hektare pada akhir 2025. “Bertani adalah profesi yang mulia dan strategis. Kita harus bangga menjadi bagian dari gerakan pangan nasional,” katanya.

Berdasarkan data Asem KSA-BPS Kalimantan Tengah, produksi padi Januari–Mei 2025 diperkirakan mencapai 130.305 ton Gabah Kering Giling (GKG), dengan nilai ekonomi lebih dari Rp846 miliar. Jika dikonversi ke beras, angkanya setara dengan 77.401 ton senilai Rp967 miliar.

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, Pemprov Kalteng juga tengah membangun fasilitas Rice Milling Plant (RMP) modern di Desa Lempuyang, yang direncanakan mulai beroperasi pada musim panen Agustus–September 2025.

Kegiatan tanam padi ini turut dihadiri Forkopimda Kalteng, Wakil Ketua DPRD Provinsi Muhammad Ansyari, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Andi Nur Alamsyah, para bupati, staf ahli gubernur, asisten Setda, hingga kepala OPD Kalteng.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tutup
Exit mobile version