Pengemis Marak di Kalteng, Bukan Lagi Soal Kemiskinan
Namun, implementasi peraturan ini masih menghadapi tantangan, terutama terkait edukasi masyarakat. “Edukasi norma kedermawanan perlu menjadi bagian dari serangkaian kerja sistemik pemerintah, selain pelatihan dan penyediaan lapangan kerja,” kata Yuliana.
Menurutnya, pengemis kaya berhasil melakukan manipulasi simbol kemiskinan sehingga mendapat dukungan dari sebagian masyarakat. “Ada yang sepakat tidak memberi karena alasan rasionalitas, namun banyak yang lupa bahwa fenomena ini juga simbol kegagalan negara,” pungkasnya.
Fenomena pengemis di Kalimantan Tengah menjadi cermin kompleksitas persoalan sosial yang memerlukan penanganan komprehensif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga akademisi.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita