Politik

Profil dan Rekam Jejak Empat Pasangan Calon Gubernur Kalteng

Empat Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur usai mengambil nomor urut di KPU Kalteng

PALANGKA RAYA – Terdapat empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan memiliki profil dan rekam jejak politik yang menarik.

Nomor urut 1 terdapat nama pasangan calon Willy M Yoseph – Habib Ismail bin Yahya. Kedua Nadalsyah Koyem – Supian Hadi (SHD. ketiga Agustiar Sabran – Edy Pratowo. keempat Abdul Razak – Sri Suwanto. Keempat pasangan calon tersebut memiliki daya pikat tersendiri selama berkarir politik.

Cyrustimes akan mengulas singkat profil hingga rekam jejak keempat pasangan calon tersebut dengan melansir dari berbagai sumber.

Willy M Yoseph

Lahir dari keluarga yang kaya akan tradisi, Willy Midel Yoseph merupakan anak kelima dari sebelas bersaudara. Ayahnya, Midel Yoseph, adalah mantan anggota DPRD Kabupaten Barito Utara. Willy tumbuh dalam lingkungan adat Suku Dayak Siang, yang membentuk kepribadiannya yang kuat dalam tradisi.

Willy menempuh pendidikan di Universitas Lambung Mangkurat, meraih gelar Sarjana Kehutanan (Ir.) pada tahun 1985. Ia melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta, dan berhasil meraih gelar Magister Manajemen (M.M.) pada tahun 1995.

Karier politik WMY dimulai pada tahun 1987 saat bergabung dengan DPD Golkar Maluku. Pada tahun 1999, ia resmi menjadi anggota PDI Perjuangan Jakarta Barat. Dengan pengalaman yang terus bertambah, Willy menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Tengah pada tahun 2000 dan kemudian sebagai Ketua PDI-P periode 2001-2006.

Kesuksesan puncak kariernya terlihat saat ia menjadi Bupati Murung Raya dua periode, dari 2003 hingga 2013. Saat ini, Willy menjabat sebagai anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dengan masa jabatan yang berakhir pada 2024.

Dalam kehidupan pribadi, Willy menikah dengan Yanita dan Netty Susanto, dan dikaruniai empat anak: Billa Aura Jelitha, Purca Rio Willy Yoseph, Saritha Putri Murung Raya, dan Sansana Ruth Putri Willy Yoseph. Keberagaman latar belakang dan pengalaman hidupnya membuat Willy Midel Yoseph siap menghadapi tantangan baru dalam pilkada mendatang.

Dengan berbagai pengalaman yang dimilikinya, Willy siap membawa visi baru bagi Kalimantan Tengah. Publik menanti langkah-langkah dan program yang akan ditawarkan oleh pasangan calon ini dalam waktu dekat.

Habib Ismail bin Yahya

Habib H Said Ismail bin Yahya, sosok berpengalaman di dunia politik dan kepemimpinan, resmi terpilih sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Willy Midel Yoseph (WMY) dalam Pilkada Kalimantan Tengah 2024. Dengan latar belakang yang kuat, Habib Ismail diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi daerah.

Lahir pada 4 Desember 1970, Habib Ismail dikenal sebagai tokoh agama yang juga aktif dalam ranah politik. Kariernya dimulai sebagai anggota DPRD Kalimantan Tengah pada periode 2009-2014, sebelum melanjutkan ke DPD RI pada 2014-2015. Keberaniannya mencalonkan diri sebagai pelaksana tugas Gubernur Kalimantan Tengah pada 26 September 2020 menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan daerah.

Sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Kalimantan Tengah periode 2021-2026, Habib Ismail menunjukkan dedikasi dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi keagamaan, menjadi pendiri dan pembina Majelis Taklim Balghaist Alwasilah, serta menjabat sebagai Ketua DPW Partai PKNU Kalimantan Tengah.

Dalam Pilgub Kalteng 2024, Habib Ismail diusung oleh tiga partai politik: Nasdem, PKB, dan PBB. Bersama Willy Midel Yoseph, mereka akan memfokuskan perhatian pada isu-isu strategis seperti permasalahan sawit dan program Food Estate, dengan visi utama memastikan masyarakat dapat memanfaatkan tanah mereka secara optimal.

Dukungan politik yang kuat dan pengalaman luas di berbagai bidang menjadikan Habib H Said Ismail sosok yang layak diperhitungkan dalam arena politik Kalimantan Tengah. Masyarakat kini menunggu langkah-langkah konkret dari pasangan ini untuk mengatasi tantangan yang ada dan membawa Kalteng menuju arah yang lebih baik.

Nadalsyah Koyem

Nadalsyah, yang dikenal akrab sebagai Koyem, resmi mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalimantan Tengah 2024. Mantan Bupati Barito Utara selama dua periode (2013-2018 dan 2018-2023) ini memiliki rekam jejak yang mengesankan dalam dunia politik.

Lahir pada 12 Maret 1965 dan dibesarkan di desa kecil Lemo, Kabupaten Barito, Koyem memulai karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Barito Utara pada tahun 2013. Bersama Ompie Herby, ia berhasil meraih kursi kepemimpinan. Kesuksesannya dalam periode pertama memantapkan langkahnya untuk terpilih kembali pada 2018.

Di bawah kepemimpinannya, Kabupaten Barito Utara meraih prestasi gemilang, termasuk mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk laporan keuangan daerah dari 2014 hingga 2018. Pencapaian ini menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran daerah.

Selain karier politiknya, Koyem juga aktif di bidang olahraga. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) untuk periode 2021-2025 dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua KONI Kabupaten Barito Utara pada periode 2015-2019.

Meskipun kariernya tidak lepas dari kontroversi, termasuk gugatan hukum terkait tuduhan ijazah palsu oleh lawan politiknya, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa Koyem tidak terbukti bersalah.

Kemenangan hukum ini semakin memperkuat posisinya di kancah politik, di mana ia terus berjuang untuk kepentingan masyarakat Kalimantan Tengah. Dengan pengalaman sebagai mantan bupati dan kepemimpinan di Partai Demokrat, Koyem bertekad untuk membawa perubahan positif dan mewujudkan aspirasi rakyat dalam pencalonannya kali ini. Masyarakat pun berharap agar Koyem dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan daerahnya di tingkat nasional.

Supian Hadi

Lahir pada 21 Februari 1976, Supian Hadi memulai karier politiknya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur. Dengan rekam jejak yang mengesankan, ia berhasil menjabat sebagai Bupati Kotawaringin Timur selama dua periode, dari 2010 hingga 2015 dan kemudian dari 2016 hingga 2021. Di bawah kepemimpinannya, Kabupaten Kotawaringin Timur mengalami berbagai kemajuan.

Namun, perjalanan politik Supian Hadi tidak tanpa kontroversi. Ia pernah terjerat kasus tindak pidana korupsi terkait Penerbitan Izin Usaha Pertambangan (IUP), yang merugikan negara hingga Rp 5,8 triliun dan 711.000 dolar AS, yang ditangani oleh KPK pada Februari 2019. Dalam kasus ini, ia dilaporkan memberikan IUP kepada tiga perusahaan di wilayah Kotawaringin Timur antara 2010 dan 2012.

Meskipun begitu, di mata warga Kotawaringin Timur, Supian Hadi tetap dianggap sebagai salah satu putra terbaik Kalimantan Tengah. Keberhasilannya memenangkan dua kali pilkada di kabupaten tersebut menjadi bukti dukungan yang kuat dari masyarakat.

Dengan beberapa kandidat yang kini mencuat, masyarakat Kalimantan Tengah dihadapkan pada pilihan yang beragam. Kini, perhatian tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil Supian Hadi, serta bagaimana ia akan menghadapi tantangan dalam Pilgub mendatang.

Agustiar Sabran

Sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilkada 2024. Agustiar, yang mendapatkan dukungan dari sejumlah partai, termasuk Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menjadi sorotan utama dalam kontestasi ini.

Lembaga survei Charta Politika mencatat Agustiar Sabran sebagai kandidat teratas dalam hal elektabilitas, dengan meraih 42,9 persen suara, menunjukkan popularitasnya di kalangan pemilih.

Lahir di Sampit pada 17 Agustus 1972, Agustiar berasal dari keluarga berpengaruh, di mana saudaranya, Sugianto Sabran, menjabat sebagai Gubernur Kalteng periode 2021-2024. Sejak 2019, ia menjabat sebagai Anggota DPR-RI mewakili Kalimantan Tengah, aktif di Komisi III yang membahas hukum, hak asasi manusia, dan keamanan, sebelum mengundurkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada tahun ini.

Agustiar juga dikenal di sektor bisnis dan olahraga. Ia adalah Ketua Asosiasi Perusahaan Tambang (APTA) Kalimantan Tengah dan CEO Kalteng Putra FC, klub sepak bola yang bersaing di Liga 2 Indonesia.

Di bawah kepemimpinannya, klub tersebut berhasil menjadi salah satu tim yang diperhitungkan dalam sepak bola nasional. Namun, Bos Klub Sepak Bola Kalteng Putra berjuluk Laskar Isen Mulang tersebut sempat dihantam masalah terkait tunggakan gaji para pemain dan menjadi sorotan publik. Kabar tunggakan gaji pemain tersebut diketahui berdasarkan pengakuan dari kiper Jandia Eka Putra yang diunggah di Instagram hingga viral pada saat itu.

Kabar terbaru Agustiar Sabran kini sedang menghadapi gugatan di Pengadilan Negeri Palangka Raya. Gugatan ini dilayangkan oleh Yudhy Timbo Jaya Pangaribuan, seorang pengusaha pemasangan billboard dan reklame, yang menuntut pembayaran senilai Rp225 juta atas jasa pemasangan spanduk dan baliho. Sidang pertama kasus ini digelar pada Rabu, 25 September lalu.

Tidak hanya fokus pada politik dan bisnis, Agustiar menunjukkan komitmen terhadap pelestarian budaya lokal dengan menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kalteng. Posisi ini mencerminkan dedikasinya untuk menjaga dan memperjuangkan nilai-nilai tradisional serta kearifan lokal masyarakat Dayak.

Dengan latar belakang yang kuat dan berbagai peran yang dijalani, Agustiar Sabran telah menjadi sosok berpengaruh di Kalimantan Tengah, dan masyarakat menantikan langkah-langkahnya dalam menghadapi Pilgub 2024.

Edy Pratowo

Edy Pratowo resmi maju sebagai calon wakil gubernur (Cawagub) Kalimantan Tengah dalam Pilgub 2024, berpasangan dengan Agustiar Sabran sebagai calon gubernur (Cagub). Pasangan ini didukung oleh lima partai politik: Gerindra, PAN, PKS, PSI, dan PKN.

Karier politik Edy dimulai pada tahun 1999 saat ia terpilih sebagai anggota DPRD Kapuas. Setelah itu, ia melanjutkan kiprahnya di legislatif dengan menjadi anggota DPRD Pulang Pisau pada 2023 dan menjabat sebagai ketua DPRD Pulang Pisau pada 2004.

Kepemimpinannya di DPRD membuka jalan baginya untuk menjabat sebagai Wakil Bupati Pulang Pisau dari 2008 hingga 2013. Kesuksesan tersebut membawanya terpilih sebagai Bupati Pulang Pisau selama dua periode, yaitu 2013-2018 dan 2018-2021. Pengalamannya sebagai kepala daerah mengantarkannya ke panggung politik yang lebih besar, di mana ia saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Tengah sejak 2021.

Edy Pratowo juga aktif di partai politik, menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Pulang Pisau dari 2009 hingga 2015. Dalam hal pendidikan, ia menyelesaikan studinya di Universitas Islam Kalimantan dan STIE Mahardika Surabaya.

Kini, bersama Agustiar Sabran, yang merupakan kakak kandung dari Sugianto Sabran, Edy bertekad untuk mewujudkan visi dan misi mereka untuk membawa perubahan signifikan bagi Kalimantan Tengah. Pasangan ini siap bersaing dalam Pilgub 2024, mengusung harapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah.

Abdul Razak

Nama Abdul Razak telah menjadi legenda di Kalimantan Tengah. Politikus senior ini telah mengabdikan dirinya di dunia politik sejak tahun 1980, menempati berbagai posisi strategis, mulai dari bupati hingga pimpinan tinggi partai.

Lahir di Pangkalan Bun pada 10 November 1949, Abdul Razak mengenyam pendidikan di daerahnya sebelum melanjutkan studi di Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Gadjah Mada. Kariernya di pemerintahan dimulai sebagai pegawai honorer di Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, sebelum beranjak ke berbagai jabatan, termasuk Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Timur.

Kepemimpinannya sebagai Bupati Kotawaringin Barat periode 2000-2005 ditandai dengan dukungan luas dari tokoh masyarakat dan pemuda, di mana ia meraih kemenangan telak dengan 26 kursi DPRD dari total 30. Abdul Razak menjadi putra daerah pertama yang berasal dari kalangan birokrasi menjabat sebagai kepala daerah di Kotawaringin Barat.

Setelah masa jabatannya, ia tetap aktif dalam politik sebagai Ketua DPD Golkar Kalteng, kemudian menjabat Wakil Ketua DPRD Kalteng selama tiga periode berturut-turut. Dengan latar belakang yang kuat di partai Golkar, Abdul Razak menjadi salah satu tokoh dominan dalam perpolitikan daerah, dengan kader Golkar menduduki jabatan penting di hampir tujuh kabupaten.

Tidak hanya sukses di dunia politik, Abdul Razak juga berhasil mendidik anaknya, Fairid Naparin, yang kini menjabat sebagai Wali Kota Palangka Raya. Dengan pengalaman dan jaringan yang luas, Abdul Razak tetap menjadi sosok berpengaruh di Kalimantan Tengah, terus berjuang untuk aspirasi masyarakat. Di Pilkada 2024, Ia bersama Sri Suwanto akan bertarung melawan 3 paslon lainnya.

Sri Suwanto

Sri Suwanto, sosok yang dikenal dengan dedikasi dan integritasnya, memiliki rekam jejak yang kaya dalam pemerintahan dan pelayanan publik. Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini telah mengabdikan puluhan tahun di berbagai organisasi dan instansi.

Sebagai Ketua Paguyuban Kulowargo Wong Jowo (Pakuwojo) Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Suwanto menunjukkan komitmennya dalam merangkul berbagai komunitas serta memperkuat persatuan masyarakat. Kepemimpinannya dalam organisasi ini mencerminkan kemampuannya dalam mengelola tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang beragam.

Dalam karier profesionalnya, Sri Suwanto menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dari 2017 hingga 2022. Selama masa jabatannya, ia berhasil mengimplementasikan program-program strategis yang fokus pada pelestarian hutan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Saat ini, ia aktif sebagai Asisten III Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Umum Provinsi Kalimantan Tengah, menunjukkan kapabilitasnya dalam mengelola pemerintahan.

Sri Suwanto, yang memiliki gelar Ir. H. Sri Suwanto, MS, juga dipercaya sebagai Ketua Pengurus Daerah KAGAMAHUT (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada-Fakultas Kehutanan) selama dua periode, serta anggota Dewan Pakar Majelis Wilayah KAHMI Provinsi Kalimantan Tengah.

Dengan reputasi yang kuat dan dukungan luas dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi non-pemerintah, Sri Suwanto menjadi salah satu calon yang diharapkan membawa perubahan positif bagi Kalimantan Tengah. Saat ditanya tentang pencalonannya dalam Pilgub Kalteng 2024, ia menegaskan ajakannya kepada seluruh elemen untuk bersatu membangun daerah ini.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tutup
Exit mobile version