CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Penutupan pabrik pengolahan zirkon di wilayah Takalas, Kabupaten Gunung Mas, menimbulkan dampak besar bagi ribuan warga yang bergantung hidup dari pekerjaan sebagai pencari puya—limbah hasil tambang emas yang biasa dijual untuk kebutuhan sehari-hari.
Pada Selasa (26/8/2025), sepuluh warga pencari puya mendatangi kantor DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menyampaikan keluhan. Mereka mengaku kehilangan mata pencaharian setelah perusahaan berhenti beroperasi hampir dua bulan terakhir.
“Penutupan perusahaan zirkon ini, jadi keuangan kita sulit,” kata Keli (35), salah seorang warga. Ia menuturkan kondisi tersebut membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga. “Istri mau melahirkan, mertua masuk rumah sakit, jadi kami tidak punya biaya,” ujarnya.
Keli berharap DPRD Kalteng dapat memfasilitasi solusi agar pabrik kembali beroperasi. “Kita minta solusinya gimana supaya masyarakat semua enak. Supaya perusahaan cepat dibuka. Kami tidak ada permintaan banyak,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Bambang Irawan, memperkirakan sedikitnya 10 ribu warga menggantungkan hidup pada aktivitas pencarian puya. “Yang mengharapkan uang dari pekerjaan mereka adalah dari mengumpulkan puya ini. Saat mereka mau jual hasilnya, banyak perusahaan sudah tutup. Dan ini sangat berdampak pada perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Bambang mengaku belum mengetahui secara pasti alasan penutupan sejumlah pabrik tersebut. Namun, pihaknya akan segera menindaklanjuti dan menelusuri informasi lebih lanjut. “Mungkin (penutupan) ada kaitannya dengan penyidikan Mabes Polri terkait tambang zirkon ilegal di Kalteng beberapa waktu lalu. Nah, ini yang akan kita cari tahu penyebabnya, apakah ditutup atau izinnya dicabut,” jelasnya.
Menurut Bambang, dampak sosial dari penutupan pabrik sangat terasa di kalangan warga. “Mereka tidak punya penghasilan, tidak bisa memberikan nafkah kepada keluarga. Ini bisa berdampak tidak baik dan menimbulkan masalah sosial lainnya,” ungkapnya.
DPRD Kalteng, kata Bambang, akan segera berkoordinasi dengan pimpinan dewan untuk mencari jalan keluar. “Kita akan konsultasi bersama Ketua DPRD, apa yang bisa kita lakukan dan kita akan menggali informasi tentang penutupan pabrik ini,” pungkasnya.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita
