CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) mengalokasikan anggaran sebesar Rp49 miliar untuk pengadaan seragam dan sepatu gratis bagi siswa tidak mampu di jenjang SMA, SMK, dan Sekolah Khusus (SKH) pada tahun ajaran 2025/2026.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, mengatakan bahwa program ini awalnya ditujukan untuk seluruh siswa baru kelas X. Namun, lonjakan jumlah siswa yang melebihi estimasi membuat kebijakan tersebut diubah agar bantuan lebih tepat sasaran.

“Anggaran kami siapkan Rp49 miliar. Tapi karena jumlah siswa melonjak menjadi lebih dari 35.500, melampaui estimasi awal 33.000, maka prioritasnya kini adalah untuk siswa dari keluarga tidak mampu,” kata Reza, Senin, 28 Juli 2025.

Gubernur Kalteng, menurut Reza, menginginkan agar program ini menyasar kelompok yang benar-benar membutuhkan. “Siswa yang tergolong mampu tidak perlu mendapatkan seragam gratis,” ujarnya.

Reza menjelaskan bahwa bantuan untuk siswa tidak mampu mencakup empat stel seragam: putih abu-abu, batik, pramuka, dan olahraga, serta satu pasang sepatu. Sementara siswa dari keluarga mampu hanya akan mendapat dua jenis seragam: batik dan olahraga.

Untuk memastikan akurasi pendataan, siswa wajib melampirkan surat keterangan tidak mampu yang ditandatangani oleh kepala desa atau lurah dan diketahui oleh damang serta mantir adat setempat. Sekolah diberi waktu satu minggu untuk menyelesaikan pendataan ini.

“Saya kasih waktu seminggu. Baru setelah itu pengadaan dimulai. Surat keterangan wajib lengkap dan resmi,” tegas Reza.

Ia memperkirakan proses pengadaan akan memakan waktu dua hingga tiga bulan setelah pendataan rampung. Karena itu, ia mengimbau siswa agar tidak khawatir jika seragam belum tersedia saat awal masuk sekolah.

“Kalau memang belum dapat, pakai dulu baju SMP-nya. Yang penting anak-anak tetap belajar,” ucapnya.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita