Ekonomi Bisnis

Dampak dan Solusi Tentang Kebijakan Pemerintah Kalteng di Sektor Ekonomi

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah /foto:istimewa

PALANGKA RAYA – Sektor ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi pembahasan menarik menjelang perayaan Idul Fitri tahun 2024. Karena, perekonomian di Kalteng masih dapat dianggap stabil.

Hal itu diutarakan Suherman, Pengamat Ekonomi Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya (UPR) serta Peneliti di Institute for Economic Research and Training (INTEREST).

Suherman mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Kalteng menunjukkan performa yang mengesankan, khususnya jika kita merujuk pada data kuartal terakhir tahun 2023.

“Berdasarkan data menunjukan pertumbuhan ekonomi di Kalteng mencapai lebih dari 6% (y/y), melebihi pertumbuhan nasional. Hal ini mencerminkan, kekuatan dan ketahanan ekonomi Kalteng yang patut diapresiasi,” kata Suherman kepada cyrustimes, Rabu 3 April 2024.

Namun demikian, lanjut dia menjelaskan, sejumlah kritik juga harus disampaikan terhadap Langkah-langkah preventif yang diambil pemerintah Kalimantan Tengah dalam mengendalikan inflasi dengan menjaga harga pasar.

“Kita patut khawatir terkait dampak jangka panjang dari kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan stabilitas harga dan keseimbangan ekonomi secara keseluruhan,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah harus bisa memastikan daya beli masyarakat terhadap harga bahan pangan dan gas elpiji bersubsidi bisa terjangkau dan adil.

Maka dari itu, Pemerintah harus memastikan seluruh kebutuhan pokok ini tidak dijual di atas HET (Harga Eceran Tertinggi).

“Karena masyarakat tidak terlalu peduli dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil secara data makro, mereka perku akses pada bahan pokok yang terjangkau dan murah,” imbuhnya.

Tutup
Exit mobile version