[Opini] Paradoks Daun Sawit, Oksigen?

Dengan demikian, dari data hasil penelitian di atas. Kita dapat melihat bahwa laju serapan Karbon Dioksida (CO2) seluas 1 ha pada kebun sawit dan hutan lindung memiliki perbedaan signifikan, pada plot/stasiun I (Kebun Sawit vs Hutan Damar) dan II (Kebun Sawit vs Hutan Campuran) yang menunjukkan bahwa kemampuan hutan lindung lebih besar daripada kebun sawit. Walaupun, pada plot/stasiun III (Kebun Sawit vs Hutan Pinus) menunjukkan bahwa sawit masih lebih besar kemampuan serapan Karbon Dioksida (CO2) dengan hanya berselisih 23,84 ton/ha saja.
Adapun hal yang kita khawatirkan sebagai warga negara adalah narasi yang disebarkan dalam arahan Presiden oleh Bapak Prabowo Subianto tersebut diilhamkan ‘kerumunan massa’ yang mengurus negara ini tanpa berani membantah dan memiliki kesadaran dalam membandingkan laju penyerapan karbon dioksida, melakukan deforestasi dengan niat utamanya adalah nilai ekonomi dari tanaman sawit yang tidak memperlengkap untuk melihat nilai sosial dan ekologinya.
Kemudian, hal yang menarik lainnya adalah bahwa hutan merupakan satu kesatuan ekosistem. Keanekaragaman hayati, bahkan kekayaan tingkat semai, tiang, pancang dan pohon dari tumbuhan yang heterogen menjadi suatu masalah jika dilakukan land clearing untuk menggantikannya menjadi tanaman sawit yang merupakan tanaman homogen tersebut yang kecenderungan lantai tanahnya hanya diisi oleh semak belukar.