Warga Seruyan Laporkan Kades ke Kejati Kalteng atas Dugaan Korupsi
Upaya mediasi desa berulang kali dilakukan warga, namun berakhir sia-sia. Kepala desa justru merespons dengan emosi setiap kali warga mengajukan keluhan. “Kami punya rekaman videonya. Setiap warga mengadu atau mengajak diskusi, kepala desa marah-marah. Tidak mau terbuka. Padahal ini soal uang rakyat,” kata salah satu warga pelapor.
Klimaks kekecewaan terjadi ketika bantuan langsung tunai dari pemerintah provinsi sempat ditahan kepala desa. BLT baru dibagikan setelah warga melakukan aksi protes, itupun tidak sepenuhnya disalurkan. “Ada bukti bahwa BLT dari Pemprov sempat ditahan dan baru dibagikan setelah warga berdemo. Itu pun tidak semua disalurkan, sebagian diduga dipotong,” ungkap Jefriko.
Frustrasi karena laporan mereka di tingkat kecamatan dan kepolisian setempat tidak ditindaklanjuti, warga akhirnya memilih jalur langsung ke Kejati Kalteng. “Ini bentuk keputusasaan masyarakat. Mereka memilih langsung ke Kejati karena sebelumnya laporan-laporan mereka tidak ditanggapi,” kata Jefriko.
Hingga berita ini ditulis, Kejati Kalteng belum memberikan pernyataan resmi. Namun laporan telah diterima dan sedang dalam proses verifikasi awal. Warga berharap ada tindakan hukum yang tegas agar permasalahan di desa mereka segera tuntas.
“Ini bukan sekadar soal sapi kurus, ini soal tanggung jawab atas uang negara,” tegasnya.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita
