Ekspresi Usman Usai Banting Anaknya Hingga Tewas
JAKARTA – Ini dia sosok Usman (41) memakai kaos warna hitam dengan menunjukan ekspresi wajah tanpa penyesalan kini ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian usai banting anaknya hingga tewas.
Korban bernama Awan (10) meninggal dunia setelah di banting oleh Usman sang ayah dengan kejam. Dalam foto identifikasi tersebut, Usman tengah menunjukkan hasil pemeriksaan urine di Polres Metro Jakarta Utara.
Usman diamankan polisi setelah melakukan penganiayaan yang menewaskan putranya tersebut. Kepada polisi, Usman mengaku emosional sesaat saat melakukan perbuatan kejinya itu.
“Ya, jadi tersangka,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Jumat 15 Desember 2023.
Usman dijerat Undang-Undang Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) Pasal 44 ayat 3 yang menyebabkan kematian dan Undang-Undang Perlindungan Anak. Usman sudah ditahan di Polres Metro Jakarta Utara.
“Terhadap Tersangka sudah kita lakukan penahanan, lalu dilakukan proses penyidikan lebih lanjut. Ancaman hukumnya 15 tahun,” ujar Gidion.
Polisi masih menyelidiki kasus Usman yang tega membanting anaknya sendiri, Awan (10), di Penjaringan, Jakarta Utara. Belum diketahui penyebab si ayah tega melakukan aksi keji itu, tapi polisi menduga pelaku dalam kondisi emosional akut.
Menurut Kesaksian Warga, peristiwa yang terjadi di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (13/12/2023) siang.
Warga tak menyangka ayah Awan, Usman, akan setega itu membanting anaknya hingga tewas.
“Awan sempat dipukul, kemudian ditendang kakinya hingga jatuh. Lalu setelah itu tampak diangkat sama ayahnya, dikira mau dibawa ke rumah, nggak menyangka ibu-ibu pas itu lihat dia dibanting,” kata pengurus RT 02 RW 017, Kelurahan Penjaringan, Abdul Rahman, dilansir Antara, Kamis (14/12).
Abdul mengatakan perbuatan kejam U terekam kamera pengawas CCTV sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah itu, korban langsung dibawa oleh ayah kandungnya ke rumah sakit lantaran Awan tidak sadarkan diri.
Warga tidak mengetahui keberadaan ibu Awan yang berinisial H saat terjadinya peristiwa tersebut. Diduga H sedang ke luar rumah.