Pemimpin Hamas Tiba di Kairo Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh /foto: Al Jazeera

PALANGKA RAYA – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tiba di Kairo Mesir  untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan menjadi perantara kesepakatan gencatan senjata baru antara Israel dan Perlawanan Palestina di Gaza.

Kantor berita Prancis, France 24 melaporkan hal itu mengutip sumber gerakan Perlawanan Palestina Hamas yang mengatakan Haniyeh dan delegasinya akan mengadakan beberapa pertemuan di Kairo, terutama dengan Direktur Intelijen Mesir Abbas Kamel.

Menurut sumber tersebut, “Diskusi tersebut akan membahas penghentian agresi dan perang sebagai persiapan untuk kesepakatan pertukaran tawanan, mengakhiri pengepungan di Jalur Gaza, memberikan bantuan, penarikan total dari Jalur Gaza, dan pemulangan para pengungsi ke tempat asal mereka di kota dan desa di Gaza serta Jalur Gaza utara.”

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan pada Selasa bahwa sumber informasi Israel menegaskan Tel Aviv bertekad mencapai terobosan dalam perundingan, meskipun mengetahui hal itu akan menimbulkan konsekuensi yang besar.

Sementara itu, surat kabar Israel Walla melaporkan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengadakan diskusi di Eropa dengan direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) William Burns dan direktur badan intelijen Israel Mossad, David Barnea, bertujuan melakukan negosiasi baru untuk pembebasan sandera.

Mesir dan Qatar memediasi perjanjian pada November yang berlangsung selama delapan hari, di mana 80 tawanan Israel dibebaskan dengan imbalan pembebasan 240 warga Palestina yang ditahan di Israel.

Sebelumnya, berdasarkan kesepakatan gencatan senjata selama seminggu, yang negosiasinya dibantu Qatar dan didukung oleh Mesir dan Amerika Serikat, 80 sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Menurut sumber Hamas, pembicaraan di Mesir pada Rabu akan fokus pada “pengiriman bantuan kemanusiaan, penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza dan kembalinya para pengungsi ke kota-kota dan desa-desa mereka di utara”.

Kunjungan Haniyeh akan menjadi kunjungannya yang kedua ke Mesir sejak dimulainya perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober, setelah kunjungannya pada awal November lalu.

Situs berita AS, Axios melaporkan pada Senin lalu, bahwa David Barnea, kepala badan intelijen Israel, Mossad, bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan direktur CIA Bill Burns di Eropa untuk membahas potensi kesepakatan baru untuk membebaskan sandera.

Pada hari Selasa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia “baru saja mengirim kepala Mossad ke Eropa dua kali untuk membahas proses pembebasan sandera kami”.

“Saya tidak akan menyia-nyiakan upaya mengenai masalah ini, dan tugas kami adalah mengembalikan mereka semua,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Saat bertemu dengan keluarga sandera pada hari Selasa, Netanyahu mengatakan bahwa “menyelamatkan mereka adalah tugas tertinggi”.

Pada Selasa malam, kelompok militan Palestina Jihad Islam merilis rekaman video yang diklaim menunjukkan dua sandera masih hidup dalam tahanan di Gaza, setelah dibawa ke wilayah tersebut selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Dalam video tersebut, dua pria muncul satu demi satu meminta peningkatan tekanan terhadap pemerintah Israel untuk memastikan pembebasan mereka.

Sebelumnya pada hari Senin, sayap militer Hamas merilis rekaman yang diklaim menunjukkan tiga sandera Israel ditahan di Gaza.

Video yang dirilis Brigade Ezzedine al-Qassam tersebut memperlihatkan tiga pria berjanggut duduk di kursi di sebuah lokasi yang dirahasiakan dan meminta untuk dibebaskan.

Saat ini, kemarahan, ketakutan dan seruan gencatan senjata dari keluarga sandera semakin meningkat setelah pasukan Israel di Gaza secara keliru menembak mati tiga sandera yang melarikan diri dari penculiknya.

Follow cyrustimes di Google Berita.

(cyrusnews) (detik/sindo)
Loading poll ...

Berita Terkait

Tutup
KERJA SAMA DENGAN KAMI_20250629_231916_0000

You cannot copy content of this page