Tarik Dukungan Dari Anies, Demokrat Condong Merapat ke Prabowo
Ia menyebut Partai Demokrat dapat membentuk poros baru bersama PPP dan PKS seperti yang dicita-citakan Sandiaga Uno. Namun, opsi itu cukup sulit terwujud.
Ia melihat PKS masih berat meninggalkan Koalisi Perubahan karena basis massa mereka adalah pendukung Anies Baswedan, sehingga terlalu berisiko jika PKS pindah gerbong dengan mengusung capres baru.
“PKS ini basis massanya sudah terlalu Anies, jadi kalau mereka mengusung capres baru bersama Demokrat tentu akan menimbulkan bumerang dari kalangannya sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Burhanuddin menjelaskan Partai Demokrat juga semakin berisiko jika memutuskan tidak mengusung siapa pun dalam Pilpres 2024. Sebab, menurut UU Pemilu, partai yang memenuhi syarat mengajukan pasangan calon bisa dijatuhi sanksi tidak mengikuti pemilu berikutnya jika tidak mengajukan capres-cawapres.
“Kalau tidak mengusung mereka tidak boleh mengikuti Pemilu 2029. Jadi pilihannya memang memilih antara Ganjar dan Prabowo atau menarik mitra koalisi baru untuk membentuk poros baru,” katanya.
Partai Demokrat secara resmi telah mencabut dukungan dari Anies di Pilpres 2024 pada Jumat (1/9). Keputusan itu diambil sehari sebelum deklarasi Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar pada Sabtu (2/9).
Demokrat sekaligus juga menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan bersama PKS dan NasDem yang masih mendukung Anies. Partai besutan SBY itu belum menentukan sikap terbarunya terkait Pilpres 2024.
Sumber: CNN