Tower 4G, Keadilan yang Tertunda

Kalimantan Utara menurut perbincangan kami saat itu, setidaknya 219 desa akan mendapatkan tower seluler. Dan sejak awal saya secara rutin bertemu Dirut Telkom dan Telkomsel untuk memonitor dan mengawal proses pembangunannya.

Karena untuk wilayah Indonesia bagian barat, pembangunan tower dimenangkan oleh konsorsium Telkom dan ZTE.

Apa daya, hingga Juni 2022 saya melihat bahwa proyek tersebut tidak berjalan dengan baik. Ada yang hanya dibangun towernya, ada yg lengkap BTS tetapi tidak ada sinyalnya, banyak tower tersimpan di gudang kontraktor di kota Tarakan tetapi tidak dibawa ke pedalaman.

Bahkan kontrak angkut dengan pangkalan TNI AU terkatung2 karena tidak jelas kapan tower2 itu akan di bawa ke Krayan, Apau Kayan, Pujungan, Bahau dan daerah perbatasan lainnya. menurut pengamatan saya, hanya sekitar 20-30% saja tower yang dibangun.

Pada November 2022, Kejaksaan Agung mencekal 22 orang terkait proyek itu dan akhirnya 5 orang ditetapkan sebagai tersangka korupsi, termasuk Kepala Badan Layanan Akses Telekomunikasi (BAKTI) Kominfo.

Dan kemarin, sahabat saya Menteri Kominfo, Johny Plate yang juga Sekjen Partai Nasdem akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Dengan kerugian negara mencapai sekitar Rp. 8 Triliun.

Untuk sementara, mimpi kita menghadirkan layanan seluler dan internet pun harus sirna. Setidaknya sampai kasus ini berkeluatan hukum tetap. Sebab tidak mungkin ada 2 kali anggaran APBN untuk proyek yang sama.

Pada bulan Januari 2023 akhirnya saya mendekati Dirut Telkom untuk mencari jalan keluar. Dan saat ini saya baru mampu menghadirkan layanan internet gratis di 10 Desa, bekerja sama dengan Telkomsat, anak perusahaan PT. Telkom.

Tutup
KERJA SAMA DENGAN KAMI_20250629_231916_0000

You cannot copy content of this page