5 Tradisi Unik Lebaran, Hanya Ada di Indonesia

Tradisi ekstrim yang dikenal dengan 'pukul manyapu', atau pukul sapu. Tradisi ini berasal dari Morella, Kabupaten Maluku Tengah, dan telah berlangsung sejak tahun 1646, yang dilaksanakan setiap tujuh hari setelah Lebaran:Foto/Istimewa

Para peserta Pukul Manyapu biasanya menggunakan celana pendek, bertelanjang dada, dengan pengikat kepala berwarna merah yang melingkar di kepala, biasa disebut dengan “kain berang”.

3. Ngejot, Bali

Meskipun masyarakat muslim di Bali, tak begitu mendominasi. Namun, suasana Lebaran atau Idul Fitri di pulau Dewata tetap bisa dirasakan.

Di Bali ada tradisi Ngejot, memberikan makanan rumahan kepada tetangga sekitar tanpa memandang agama yang dianut. Perwujudan tradisi budaya ngejot, menciptakan keharmonisan dan toleransi antar umat beragama yang ada di Bali.

4. Perang Topat, Lombok

Lombok juga memiliki tradisi Lebaran yang tak kalah unik, yang dikenal dengan nama Perang Topat yang dilakukan oleh suku Sasak.

Tradisi ini biasanya dilakukan para pria pada hari ke enam Lebaran. Tujuan dari dilakukannya tradisi ini, adalah untuk mempererat hubungan antar umat beragama di Lombok.

Sebelum memulai perang Topat atau perang ketupat, warga terlebih dahulu mengarak hasil bumi mengelilingi kampung. Para peserta percaya dengan melempar ketupat, keinginan dan harapan mereka dapat terkabul.

5. Tumbilotohe, Gorontalo

Tradisio Tumbilotohe, mungkin menjadi tradisi yang paling ditunggu-tunggu saat Lebaran. Sejak tiga hari sebelum Idul Fitri atau lebaran hiasan lampu minyak akan dipasang oleh warga Muslim Gorontalo. Lampu lampu yang terpasang inilah yang akan menyemarakkan suasana Lebaran.

Uniknya lagi, lampu hias yang dipasang setiap rumah mengikuti jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Tradisi menghias rumah dengan lampu minyak, diketahui sudah dilakukan sejak abad ke-15 hingga sekarang.

Sumber:Okezone

Tutup
KERJA SAMA DENGAN KAMI_20250629_231916_0000

You cannot copy content of this page