CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Ampera A.Y. Mebas meluapkan kekecewaannya usai rapat paripurna ke-19 masa sidang III tahun 2025 di ruang paripurna DPRD Kalteng, Selasa, 19 Agustus 2025. Ia menyoroti pemangkasan anggaran perbaikan jalan Hayaping-Pantung di Kabupaten Barito Timur.

Dalam forum itu, Ampera mengungkapkan kekecewaannya langsung di hadapan Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S. Apung. Bahkan, ia sempat mengangkat sebuah tas hitam besar dan memperlihatkannya kepada Sekda serta anggota dewan lain.

“Ini uang dolar Singapura untuk perbaikan jalan Hayaping-Pantung,” ujar Ampera lantang.

Politikus Partai NasDem tersebut menilai keputusan pemerintah memangkas anggaran perbaikan jalan provinsi itu tidak adil, apalagi saat pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sekitar Bundaran Besar Palangka Raya tetap berjalan.

“Apa itu, anggaran dikurangi terus,” katanya dengan nada kecewa.

Ampera mengungkapkan, proyek jalan tersebut sejak awal dianggarkan lebih dari Rp37 miliar. Namun, saat proses lelang, nilainya turun menjadi sekitar Rp19–20 miliar, kemudian kembali dipangkas melalui adendum hingga tersisa Rp5,9 miliar.

“Makanya saya ngomong terus itu. Sudah sekian tahun, itu jalan provinsi, bukan kabupaten,” tegas mantan Bupati Barito Timur dua periode itu.

Ia menambahkan, dana pokok pikiran (pokir) miliknya senilai lebih dari Rp7 miliar sudah diarahkan khusus untuk jalan Hayaping-Pantung. Namun, nilai akhir anggaran justru lebih kecil dari dana pokir tersebut.

“Pokir saya aja Rp7 miliar lebih kok jadi Rp5,9 miliar, ini gimana?” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng, Juni Gultom, membenarkan adanya pemangkasan anggaran proyek tersebut. “Benar,” kata Juni saat dikonfirmasi, Jumat, 15 Agustus 2025.

Namun, Juni belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait alasan pengurangan anggaran itu.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita