PALANGKA RAYA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR) melaksanakan program kerja BINA DESA yang diberi nama Lewu Harati. Program ini merupakan bagian dari kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Desa Simpur, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Yosafat Menteng, Menteri Luar Negeri BEM UPR sekaligus Ketua Pelaksana Lewu Harati, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa melalui sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pertanian. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Simpur untuk lebih mandiri dan mampu mengelola potensi lokal secara berkelanjutan.
“Tujuan dari kegiatan Lewu Harati ini adalah untuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengelola potensi lokal serta memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat Desa Simpur. Kami fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pertanian,” ujar Yosafat.
Sementara itu, David Benedictus Situmorang, Presiden Mahasiswa BEM UPR menyebut bahwa kegiatan ini tidak hanya sekedar program kerja tahunan, melainkan juga sebagai bentuk nyata pengabdian BEM UPR kepada masyarakat. Kehadiran program ini disambut positif oleh warga Desa Simpur yang merasa terbantu dengan berbagai inisiatif yang dilaksanakan.
“Kami sangat bersyukur atas kegiatan ini yang disambut baik oleh warga Desa Simpur. Program ini bukan hanya sekedar kegiatan rutin, tetapi juga sebagai wujud pengabdian BEM UPR dan Universitas Palangka Raya dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, terutama pengabdian kepada masyarakat,” ujar David.
Ditempat yang sama, Dr. Kusnida Indrajaya, S.Sos., M.Si., selaku Pembina BEM UPR, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari Program MBKM yang bertujuan memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Selain itu, program ini juga menjadi model baru dalam pemberdayaan masyarakat yang dapat diikuti oleh unit kegiatan mahasiswa (UKM) di UPR.
“Sebagai upaya mewujudkan Program MBKM yang lebih terasa manfaatnya bagi masyarakat, BEM UPR sebagai pelaksana KKN MBKM perdana di UPR berinisiatif untuk menciptakan desa binaan. Harapannya, program ini dapat menjadi model yang berkelanjutan, dengan setiap UKM memiliki desa binaan yang dapat dikelola secara kontinu oleh pengurusnya,” tutup Dr. Kusnida.
Program Lewu Harati diharapkan dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Simpur, serta menjadi contoh bagi program serupa di masa mendatang.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita
