Bupati Kapuas Tanam Padi dan Serahkan Bantuan Pertanian di Desa Sei Kayu
Bantuan Alat Mesin Pertanian
Edi mengapresiasi dukungan Kementerian Pertanian berupa bantuan alat mesin pertanian. Pada 2024, Kapuas mendapat 19 unit combine harvester, dan tahun ini memperoleh alokasi 10 unit rotavator untuk pengolah lahan.
Yang menarik perhatian, untuk program CSR, Kapuas juga mendapat 25 unit combine harvester besar. “Combine harvester ini nanti sebagai alat panen baru, karena alat ini akan langsung menghasilkan gabah kering saat panen,” ungkap Edi.
Dari Semak Belukar Jadi Sawah
Bupati Wiyatno menjelaskan, penanaman simbolis ini terkait program strategis Presiden Prabowo Subianto yang sedang gencar dilaksanakan di Kapuas. Lahan yang ditanami sebelumnya merupakan semak belukar yang belum terolah menjadi lahan pertanian.
“Tapi dari semak belukar bisa menjadi lahan sawah yang bagus. Mudah-mudahan lahan pertanian ini dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk bertanam padi dengan hasil maksimal,” ujar Wiyatno.
Bupati mengaku sering meninjau berbagai kecamatan menggunakan motor trail dan melihat banyak lahan yang berpotensi dibuka untuk pertanian namun belum maksimal, seperti di daerah Basarang menuju Mandomai, Kapuas Barat.
Demplot 40 Hektare
Di Kapuas Hilir, pemerintah daerah juga tengah menggarap demonstration plot (demplot) pertanian seluas hampir 40 hektare. Demplot ini direncanakan akan dilengkapi dengan Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Kantor Desa.
“Nanti selain untuk usaha tani padi, tanaman hortikultura bisa disitu,” kata Wiyatno. Ia berharap mendapat dukungan penuh dari Forkopimda tingkat kabupaten dan provinsi, serta yang terpenting dari pemerintah pusat.