KAPUAS, CYRUSTIMES.com Pembangunan Jembatan Sei Asem resmi dimulai. Bupati Kapuas, Wiyatno, berharap pembangunan jembatan ini bisa rampung tepat waktu agar lahan pertanian seluas 40 hektare milik Dinas Pertanian yang telah dibuka bisa segera dimanfaatkan.

Hal ini disampaikannya pada prosesi peletakan tiang pertama pembangunan Jembatan Sei Asam, di Kelurahan Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, pada Senin (22/9) pagi.

Tak sendiri, Bupati Wiyatno didampingi Wakil Bupati, Dodo, Sekretaris Daerah, Usis I Sangkai, Unsur Forkopimda, Pimpinan dan Anggota DPRD Kapuas, serta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemkab Kapuas, dan tamu undangan lainnya.

“Di dalam sana sudah ada 40 hektar lahan milik Dinas Pertanian yang sudah dibuka. Kalau jembatannya selesai, kita targetkan penanaman padi dan jagung bisa dilakukan di akhir tahun ini,” ujar Bupati optimis.

Bukan cuma itu, di sekitar lahan tersebut juga ada 30 hektar milik Balai dan 100 hektar milik Dinas Pertanian Provinsi yang menunggu akses terbuka.

Setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, kendalanya ternyata satu, yaitu jembatan. “Alhamdulillah sekarang bisa kita anggarkan. Mudah-mudahan rampung tepat waktu,” tambahnya.

Jalan Baru, Akses Baru

Selain pembangunan jembatan, Pemkab Kapuas juga terus membuka akses jalan. Salah satunya adalah jalan sepanjang 15 km yang menghubungkan wilayah ini ke Km 9 Anjir.

Sekitar 8 km sudah dikerjakan, sisanya akan dilanjutkan di tahun 2026. Jalan ini akan jadi alternatif baru ke Banjarmasin, selain jalur lewat Barimba.

“Tahun ini juga ada rekonstruksi jalan ke arah Marabahan. Harapannya, minimal bisa fungsional dulu untuk motor. Semoga di 2027 bisa benar-benar tembus ke Kalimantan Selatan,” harapnya.

Kota Dibenahi, Permukiman Diperluas

Di wilayah kota, sejumlah proyek infrastruktur juga tengah berjalan. Termasuk pelebaran beberapa jalan utama seperti Meranti, Tjilik Riwut, Patih Rumbih, dan Pemuda.

“Kita ingin permukiman masyarakat tidak hanya terpusat di Jalan Mahakam dan Barito. Makanya kita buka akses baru, biar kota berkembang ke arah lain,” jelasnya.

Rencana lainnya termasuk pengaspalan jalan Pondok Pesantren Antang ke Sei Beras, pembangunan sarana olahraga sepatu roda di Bukit Ngalangkang, dan relokasi Ruko untuk masyarakat. Bahkan, Bank Kalteng direncanakan dipindah untuk mendukung kawasan Rumah Sakit.

Kejar Target, Fokus Sampai Akhir Tahun

Dengan waktu kerja efektif tersisa tiga bulan, Bupati meminta semua pihak untuk fokus menyelesaikan proyek-proyek fisik yang sudah dikontrak.

“Kita mau semua selesai sebelum tutup buku di Desember. Kalau nggak selesai, ya risikonya putus kontrak,” tegasnya.

Bupati juga menyarankan agar perjalanan dinas dikurangi sementara, agar anggaran bisa dialihkan ke pembangunan yang langsung dirasakan masyarakat.

“Ini bukan soal irit-iritan. Tapi kita fokus ke prioritas. Pegawai kita TPP-nya sudah bagus, tinggal dijaga kinerjanya,” ucap Wiyatno.

Beberapa proyek besar lainnya seperti jalan ke Pelabuhan Batanjung, akses ke Tamban Jaya, penataan kawasan Pujon, dan jalan ke Rumah Sakit Pratama juga ditarget rampung akhir tahun ini.

Bupati Wiyatno mengajak kepada semua pihak, termasuk warga, agar bersama-sama mendukung pembangunan. “Yang kita bangun ini untuk kita semua. Jadi mari sama-sama jaga, dukung, dan manfaatkan sebaik-baiknya,” tandasnya.