Situbondo– Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Situbondo sepertinya tidak ambil pusing alias ‘cuek’ perihal adanya dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru kepada murid di SDN3 Kilensari Kecamatan Panarukan, Kabupaten setempat yang terjadi beberapa waktu lalu.

Pasalnya, ketika wartawan cyrustimes.com melakukan konfirmasi kepada anggota Komisi IV DPRD Situbondo H. Tolak Atin, ia mengaku tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut.

Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini juga menyebut sampai sejauh ini tidak ada laporan apapun mengenai hal itu.

”Saya tidak tau mas, sampai sekarang tidak ada laporan ke Komisi IV,” singkatnya.

H. Talak Atin mengatakan hanya akan menunggu laporan dari yang bersangkutan. Menurutnya sumber informasi yang keluar dari media tidak cukup baginya menjadi bahan referensi.

“Saya bekerja berdasarkan aspirasi masyarakat, jadi saya mau menunggu laporan terkait itu mas, kalau tidak ada laporan berarti itu sudah saya anggap selesai,” ucapnya di ruang kantor Komisi IV DPRD Situbondo.

Respons Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo

Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo merespons adanya dugaan tindak kekerasan yang terjadi terhadap murid di SDN3 Kilensari Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.

Kabid Tendik Dinas Pendidikan Andi, mengatang akan segera turun ke SDN3 Kilensari pada Senin mendatang.

Andi mengatakan bakal melalukan klarifikasi kepada wali murid korban, Kepala sekolah, serta guru PJOK yang diduga melakukan insiden penamparan (tempeleng) muridnya.

Menurut Andi, ia baru mengetahui adanya peristiwa itu pada malam Selasa melalui situs pemberitaan di Media online.

“Ahirnya malam itu juga saya menghubungi Korwil disana, minta segera kumpulkan Kepala Sekolah dengan oknum guru yang bersangkutan,”terangnya.

Kemudian keesokan harinya lanjut Andi, ia langsung ke Korwil untuk melakukan pembahasan dugaan tindak kekerasan tersebut.

“Kepala Sekolah membantah tudingan tersebut, sambil menunjukkan surat permintaan maaf yang ditulis oleh anak didiknya,”bebernya.

Kendati demikian, Andi tetap ingin menelurusi kasus yang terjadi di SDN 3 Kilensari ini, dengan mendatanginya lagi pada hari Senin mendatang, serta orang tua korban juga akan dimintai keterangan.

Andi menjamin kepada wali murid korban dari segi keamanannya, bila hal itu berdampak kepada anaknya.

Ia berharap agar wali murid menceritakan yang sebenarnya apa yang sudah terjadi kepada anaknya, tidak perlu ragu dan ada rasa ketakutan.

Diberitakan sebelumnya Kepala Sekolah SDN3 Kilensari Juhaiti bersama Komite sekolah setempat hari ini Senin 29 Mei 2023 menggelar rapat klarifikasi terkait insiden penamparan (tempeleng) yang dilakukan oleh oknum salah satu guru di sekolah tersebut terhadap muridnya.

Untuk informasi, peristiwa dugaan oknum guru yang melakukan kekerasan terhadap muridnya ini terjadi terhadap siswa kelas 5 SDN3 Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo.

Untuk meluruskan kejadian itu, pihak sekolah pun menggelar rapat klarifikasi dengan melibatkan Komite Sekolah dan juga Wali Murid.