CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Kalimantan Tengah mengecam keras keterlibatan aparat kepolisian sebagai dosen tamu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya.
Wakil Ketua Bidang Politik GMNI Kalteng, Satria Bintang Erja Hamadani, menyebut tindakan aparat yang hadir dengan seragam lengkap dan pengawalan ketat tidak etis serta mencederai suasana akademik. “Saya sangat mengecam keras peristiwa tersebut. Bukan soal polisi menjadi tenaga pendidik, tapi persoalan muncul ketika mereka masuk kelas dengan seragam dan atribut kepolisian,” kata Satria, Jumat.
Ia menilai kehadiran aparat berseragam di ruang akademik berpotensi menekan nalar kritis mahasiswa. “Mahasiswa adalah insan akademis yang kritis. Namun, ketika melihat aparat dengan baret dan seragam lengkap, saya yakin banyak yang enggan bertanya, apalagi mahasiswa baru yang masih mencari arah,” ujarnya.
GMNI Kalteng mendesak agar praktik serupa tidak kembali terjadi. Menurut Satria, Kalimantan Tengah memiliki banyak akademisi yang layak dan kompeten menjadi dosen tamu tanpa harus menghadirkan aparat berseragam. “Saya percaya daerah ini tidak kekurangan tenaga akademis. Kampus harus tetap menjadi ruang inklusif dan bebas bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemikiran kritis,” tuturnya.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tinggalkan Balasan