Hardiknas 2025, Pemprov Kalteng Tegaskan Komitmen Pendidikan Gratis dan Inklusif
Komitmen itu diwujudkan melalui program pendidikan gratis untuk SMA/SMK/SLB, bantuan kuliah gratis, serta program Satu Keluarga Satu Sarjana. Pemerintah juga tengah membenahi fasilitas pendidikan melalui pengadaan TV interaktif, papan tulis digital, serta pembangunan Sekolah Rakyat bagi masyarakat yang belum terjangkau pendidikan formal.
“SDM adalah kunci. Kalau hanya mengandalkan sumber daya alam, suatu saat akan habis. Tapi kalau kita punya ilmu pengetahuan, itu akan bertahan selamanya,” kata Edy.
Tahun ini, Pemprov Kalteng mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp2,3 triliun. Salah satu program unggulan yang akan diluncurkan pada Hari Jadi Provinsi Kalteng, 23 Mei 2025, adalah kuliah gratis bagi 10.000 mahasiswa.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyebut bahwa Hardiknas tahun ini menjadi pemacu untuk merealisasikan transformasi pendidikan di Kalteng. “Kita ingin pendidikan yang tidak hanya merata, tapi juga berkualitas dan mampu bersaing secara nasional maupun global,” ujarnya.
Reza menambahkan, Pemprov tengah memfinalisasi regulasi Kartu Huma Betang sebagai alat integrasi berbagai program bantuan pendidikan. Selain itu, tengah dikembangkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diuji coba di Palangka Raya, serta kerja sama penyediaan lahan untuk Sekolah Rakyat dengan pemerintah kabupaten/kota.
“Paling lambat 2026 semua program akan berjalan secara menyeluruh. Kita pastikan semuanya berbasis data dan tidak tumpang tindih,” jelas Reza.
Untuk mendukung digitalisasi dan transparansi, Pemprov telah meluncurkan aplikasi Pena Kalteng yang memungkinkan masyarakat memantau langsung kondisi sekolah di seluruh wilayah. Pemerintah juga tengah menyusun surat edaran untuk menata kegiatan seperti study tour dan wisuda agar lebih efisien dan sesuai tujuan pendidikan.