PALANGKA RAYA — Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah masih melakukan identifikasi terhadap jasad tengkorak yang ditemukan di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, pada Sabtu (12/10/2024). Temuan ini diduga terkait dengan hilangnya Aditya Dharma Santoso, mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang telah hilang selama lima bulan.

Usai mengunjungi lokasi penemuan, polisi membawa tengkorak tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palangka Raya pada sore harinya untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kalteng, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol.) Erlan Munaji, mengungkapkan bahwa ada kemiripan antara pakaian yang melekat pada tengkorak dan pakaian terakhir yang dipakai Aditya sebelum dilaporkan hilang.

“Kami menemukan kerangka dengan pakaian merah dan celana biru, yang sejalan dengan deskripsi terakhir korban. Ini menunjukkan kemiripan yang signifikan,” ujar Erlan dalam konferensi pers di Markas Polda Kalteng, Senin (14/10/2024).

Dalam penemuan tersebut, polisi juga menemukan tas di dekat jasad. Namun, tas tersebut belum dibuka untuk pemeriksaan lebih lanjut. Erlan menekankan bahwa meski ada kemiripan, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan yang melibatkan pencocokan DNA dengan pihak keluarga untuk memastikan identitas korban.

“Proses ini penting untuk memastikan apakah tengkorak ini benar-benar milik Aditya,” tambahnya.

Saat ini, jenazah masih dalam proses otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara. Keluarga Aditya telah dipanggil untuk datang ke Palangka Raya dalam rangka mendukung proses identifikasi.