Kasus Dugaan Malapraktik di Palangka Raya Ditutup-tutupi ?

Roy Sidabutar, Pendamping Hukum Orang Tua Bayi Korban Dugaan Malapraktik di Palangka raya.

Ia juga menjelaskan, sebelumnya orang tua bayi pada tanggal (18/03) sempat menemui pihak RSUD Doris Sylvanus untuk membicarakan baik – baik.

“Si Afner, orang tua bayi meminta keterangan medis padahal itu hak nya pasien. Tiba – tiba pas tanggal 20 kemarin, gak ada angin gak ada hujan, malah Doris konferensi Pers. Malah jadi tambah marah,” jelasnya.

Roy menambahkan, pada tanggal 22 Maret kemarin, dia menemui kembali pihak RSUD Doris Sylvanus untuk meminta lagi  penjelasan.

“Saya sebagai PH korban menemui dokter disana, tetap rupanya tidak ada penjelasan, normatif penjelasannya, saya tanya ke mereka, ini apa yang di tutup – tutupi,” ungkapnya.

Disisi lain, pihak RSUD Doris Sylvanus enggan memberikan keterangan kepada awak media yang menunggu konfirmasi atas kejadian tersebut.

Sebelumnya, pihak RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya Kalimantan Tengah menggelar konferensi pers terkait kasus dugaan Malapraktik yang menyebabkan bayi berusia 7 hari meninggal dunia, Rabu 20 Maret 2024.

dalam acara tersebut, pihak RSUD Doris Sylvanus memaparkan beberapa poin terkait penangan medis terhadap Almarhum Abraham Benjamin.

Namun, suasana di luar ruangan konferensi pers, diwarnai aksi protes dari pihak orang tua bayi korban dugaan malapraktik.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Loading poll ...
Tutup
KERJA SAMA DENGAN KAMI_20250629_231916_0000

You cannot copy content of this page