Kolaborasi Warga Muhammadiyah Bersama Tim Densus 88 Cegah Paham Radikal di Lampung Tengah

Foto: Kegiatan Kolaborasi Warga Muhammadiyah Kecamatan Pubian dengan Tim Densus 88 Anti Teror Polri.

LAMPUNG TENGAH – Warga Muhammadiyah Kecamatan Pubian, berkolaborasi dengan Tim Densus 88 Anti Teror Polri, dalam melakukan sosialisasi dan Pembinaan mencegah paham radikalisme.

Kegiatan dengan tema “Ideologi Muhamadiyah dan Pencegahan Infiltrasi Paham Radikal” dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, pada hari Minggu 17 September 2023.

Dihadiri Oleh Ketua PWM (Pimpinan Wilayah Muhamadiyah) Provinsi Lampung, PDM (Pimpinan Wilayah Daerah) Lamteng, PCM (Pimpinan Cabang Muhamadiyah) Pubian, Pihak Kecamatan Pubian.

Adapun peserta Pembinaan yang hadir para Staf pengajar, Pimpinan Cabang Aisyah, Pimpinan Ranting, Kepala Sekolah, Dewan Guru SD/MTs/MA/SMK se-Kecamatan Pubian, serta siswa SMK 1 Muhammasiyah Pubian, kurang lebih +- 100 Orang Peserta.

Pembinaan tersebut dilakukan dalam rangka membentengi warga dan mencegah meluasnya penyebaran paham Intoleran radikal dan terorisme khususnya kepada warga Muhammadiyah Kec Pubian.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Provinsi Lampung Prof. Dr. Sudarman, menyampaikan, ucapan terimakasih atas sinergi antara Tim Densus 88 dengan Muhammadiyah.

“Terimakasih atas sinergitas dan kolaborasi yang sudah terjalin antara Tim Densus 88 AT Polri dengan Muhammadiyah, sehingga Pembinaan bisa berjalan dengan baik,” Kata Sudarman.

Menurutnya, Muhammadiyah turut andil dalam memperjuangkan Kemerdekaan NKRI.

“Kepada Warga Muhammadiyah, bahwa Muhammadiyah dan Pancasila tidak bisa dipisahkan, dengan dihubungkan berbagai peristiwa penting pada Persiapan Kemerdekaan Indonesia,” paparnya.

Selain itu, Sudarman menjelaskan, Muhammadiyah berperan aktif dalam perjuangan politik kebangsaan serta membangun bangsa melalui gerakan dakwah.

“kontribusi Muhammadiyah terbesar melalui Soedirman adalah perang gerilya yang kemudian melahirkan serta menjadi Bapak Tentara Nasional Indonesia,” imbuhnya.

Tambahnya, Gerakan cinta Tanah Air ini bermodalkan spirit Hizbul Wathan atau Kepanduan Tanah Air yang dirintis tahun 1918, waktu Soedirman menjadi pandu utamanya.

“Sudah seyogyanya kita masyarakat muslim Indonesia untuk dapat mempertahankan Indonesia yang Rahmatan Lil Alamin kepada masyarakat dunia. Islam yang cinta damai dan berkembang di tengah kemajemukan,” terangnya.

“Bersama dengan NU sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia yang ikut berkontribusi dalam menjaga perekat kebhinekaan dan Rahmatan Lil Alamin.” Tutupnya.

Foto: antusias masyarakat mengikuti kegiatan.

Ditempat yang sama, Tim Pencegahan Densus 88 AT Polri menyampaikan, ucapan Terimakasih kepada Pimpinan Muhammad Lampung dan Warga Muhammadiyah Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung tengah.

“Ini adalah suatu kesempatan momen terbaik bagi kita semua, sebagai sarana komunikasi maupun musyawarah mengenai Pembinaan pencegahan infiltrasi Paham Radikal,” Kata Tim Densus 88.

Tim menjelaskan, Radikalisme yang berujung pada terorisme menjadi masalah penting bagi umat Islam Indonesia dewasa.

“Umat Islam terdampak stigma buruk akibat ulah Oknum beragama Islam yang melakukan pidana teror. Bahwa sesungguhnya Islam tidak mengajarkan demikian,” papar Tim.

Dijelaskannya, seseorang menjadi pelaku teror (terorisme) merupakan sebuah Proses, seperti analogi “Akar/ Pohon Radikal” terdapat tahapan ideologi atau pemahaman yang dilalui yaitu, tahapan Intoleransi, tahapan Radikal, hingga tahap aksi Terorisme.

Selanjutnya, Ada tiga jenis radikal dalam perkembangan pelaku teror yaitu takfiri, ideologis dan jihadis.

Menurut Tim, Pancasila merupakan keputusan yang final berdasarkan Itjma ulama para pendiri bangsa dan para tokoh agama dan tidak bertentangan dengan agama.

“Agar masyarakat bersama sama untuk menjaga 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka tunggal Ika, dan NKRI dari rongrongan kelompok Intoleran Radikal,” terangnya.

Tim juga memberikan gambaran bahwa kelompok Radikal sekarang sudah merubah strategi yang sudah mulai masuk di dunia pendidikan atau dakwah.

“maka dari itu diharapkan kepada para orang tua untuk lebih selektif dalam memilih sekolah atau pondok pesantren,” lanjutnya.

Tim juga mengajak masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut, lebih menanam cinta akan tanah air.

“Menanamkan cinta akan tanah air dan bersama sama mengajak menjaga keutuhan NKRI dari serangan serangan yang dapat merusak keberagaman kita.” Pungkasnya.

Selanjutnya, acara di tutup dengan Sholat Dzuhur berjamaah di Masjid SMK Muhamadiyah 1 Pubian. Kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan beberapa siraman rohani dari Ketua Muhamadiyah Provinsi Lampung Prof Sudarman serta di Lanjutkan dengan Ramah Tamah bersama.
(Red)

Follow Cyrustimes di Google Berita.

Loading poll ...
Tutup
KERJA SAMA DENGAN KAMI_20250629_231916_0000

You cannot copy content of this page