LSM LIRA Nilai Kepolisian Tidak Serius Tangani Kasus Dugaan Illegal Logging di Seruyan
KUALA PEMBUANG – Maraknya praktik Illegal logging di kabupaten Seruyan kian hari semakin memprihatinkan. Hal itu membuat salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Limbung Inspirasi Rakyat (LIRA) di Kabupaten Seruyan mengkritisi permasalahan tersebut.
Ketua DPD LSM LIRA Seruyan Afner Juliwarno mengatakan, pihak kepolisian tidak pernah ada tindakan serius dalam memberantas kegiatan illegal logging dan terkesan ada indikasi tebang pilih dalam penangkapan para pelaku.
“Polres Seruyan tidak pernah Serius dan memang tebang pilih dalam penangkapan para pelaku illegal logging,harapan saya kapolres yang baru mampu mengatasi hal ini,” Kata Afner kepada awak media, Senin 13 November 2023.
Ketika di tanya mengenai adakah bukti bahwa pihak Polres Seruyan tebang pilih dalam penegakan hukum kepada para pelaku illegal logging.
ia hanya membeberkan 2 bukti, “Coba cek bulan september 2023 di polres apakah ada penangkapan 2 warga Asam Baru yang membawa 603 pucuk kayu meranti” ungkap Afner Juliwarno

Menurutnya penangkapan kepada beberapa warga yang kedapatan membawa kayu ulin hanyalah tumbal wanalaga untuk laporan ke pimpinan.
Selain itu, Afner menceritakan ada 4 buah truk pernah di tahan di polsek Seruyan Tengah dan di lepas kembali di tanah dan di bawa ke polres Seruyan
Namun, setelah ia menelpon Kapolres Seruyan yang saat itu masih dipimpin AKBP Ampi Mesias Von Bulow S.I.K, MH. dirinya mendapati jawaban bahwa 4 buah truk muatan kayu ulin itu kembali di lepas untuk kedua kalinya.
“Ketika saya tanya ke Kapolres, kenapa di lepas, jawab beliau bahwa kayu tersebut untuk di gunakan kepentingan TMMD pembuatan jembatan.” Jelas Afner Juliwarno
Afner Juliwarno menjelaskan kegiatan illegal logging terjadi di 2 wilayah, pertama di wilayah Seruyan Tengah daerah PT. SERPATIM dan kedua di arah jalan dari Rantau Pulut menuju Tumbang Manjul hingga menuju PT ERNA DJULIAWATI II.
Sementara itu, salah satu warga di desa Pangke yang identitas minta di sembunyikan membenarkan, bahwa memang truk-truk kayu banyak lalu lalang setiap hari melewati dukuh somad. namun, ia tidak berani berkomentar lebih jauh di karenakan takut.
“Betul mas, hampir tiap hari, tapi apa daya mas, kita tidak berani bicara banyak” tutupnya.
Follow cyrustimes di Google Berita.
(Red)
