Parodikan Wartawan dan Gubernur Kalteng, Konten Kreator Saifullah Minta Maaf

Konten Kreator pembuat parodi wartawan dan Gubernur, Syaifullah saat menyampaikan permintaan maaf di Kantor PWI Kalteng.

PALANGKA RAYA – Video parodi yang dibuat konten kreator Kalimantan Tengah (Kalteng), Saifullah, memicu kontroversi setelah menampilkan dirinya berperan sebagai wartawan yang mewawancarai sosok Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran. Setelah unggahan tersebut viral di media sosial, Saifullah akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, Senin, 21 April 2025.

Video yang diunggah melalui akun media sosialnya, Saif Hola, menyebar cepat di tiga platform: Facebook, Instagram, dan TikTok. Hingga kini, video tersebut telah ditonton jutaan kali dan menuai beragam reaksi dari publik, mulai dari komentar positif hingga kecaman.

“Konten itu murni kesalahan saya pribadi. Tidak ada yang menyuruh atau mengarahkan. Kenapa harus gubernur? Di situlah letak kekeliruan saya,” kata Saifullah dalam konferensi pers di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalteng, yang turut dihadiri sejumlah organisasi masyarakat.

Ia menegaskan bahwa video tersebut dibuat semata untuk hiburan dan tanpa niat menyindir, mengkritik, atau menyentuh isu politik.

“Saya tidak berniat mengkritik siapa pun. Saya ini komedian. Tapi memasukkan unsur politik ke dalam konten itu adalah kebodohan saya,” ujar Saifullah.

Atas kegaduhan yang terjadi, ia mengaku telah menghapus seluruh unggahan terkait dari media sosial, dan berjanji untuk lebih berhati-hati ke depan. Ia juga mengimbau para kreator konten lainnya agar tidak mengulangi kesalahan serupa.

“Saya akan jadikan ini pelajaran. Kepada para wartawan, saya juga minta maaf telah menyeret nama profesi kalian dalam konten saya,” ucapnya.

Permintaan maaf juga ia tujukan kepada masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya warga Palangka Raya.

“Saya berterima kasih kepada Ketua PWI Kalteng, organisasi Dayak, dan semua pihak yang memberi ruang klarifikasi ini. Saya tidak punya niat apa-apa terhadap pemimpin kita,” kata dia.

Ketua PWI Kalteng, Muhammad Zainal, menyatakan pihaknya menerima permintaan maaf tersebut. Ia berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi para konten kreator di tengah derasnya arus digital.

“Selama permintaan maaf disampaikan dengan tulus, kami menerimanya. Semoga ke depan tidak ada lagi kejadian serupa,” ujar Zainal singkat.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tutup