KAPUAS, CYRUSTIMES.com – Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Rapat Koordinasi tindak lanjut rekomendasi hasil Rakor Evaluasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Kalteng Tahun 2025, Jumat (7/11/2025) di Aula Kantor BPBD Kapuas.
Rakor tersebut dipimpin oleh Asisten I Setda Kapuas Romulus dan dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Pangeran S. Pandiangan, Tim Teknis BPB-PK Provinsi Kalimantan Tengah, serta perwakilan sejumlah perangkat daerah terkait.

Asisten I Romulus menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kapuas berkomitmen memperluas jangkauan pengendalian Karhutla pada musim kemarau mendatang melalui penambahan dua Poslap baru yang akan didanai dari APBD Kabupaten Kapuas.
“Selama ini ada sembilan Poslap yang dibiayai oleh provinsi. Dari hasil rakor hari ini, Kabupaten Kapuas akan menambah dua Poslap baru sehingga total menjadi sebelas. Hal ini sudah kita sampaikan ke pimpinan dan insyaallah akan direalisasikan,” ujar Romulus kepada awak media usai rakor.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Pangeran S. Pandiangan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam upaya pengendalian Karhutla.
“Kami bersyukur BPBD Kapuas dan BPB-PK Provinsi Kalteng bisa terus bersinergi. Ini pekerjaan bersama. Dari hasil rakor, Kapuas akan memiliki sebelas Poslap — sembilan dari provinsi dan dua dari kabupaten. Namun idealnya ada sekitar dua puluh Poslap di daerah rawan Karhutla,” jelasnya.
Pangeran menambahkan, wilayah dengan tingkat kebakaran tertinggi seperti Kecamatan Mantangai, Dadahup, dan Kapuas Murung akan menjadi prioritas dalam penambahan Poslap. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan tanpa izin resmi.
“Silakan berkoordinasi dengan aparat setempat bila ingin membuka lahan. Namun perlu diingat, pembakaran di lahan gambut tidak diperbolehkan sama sekali karena dampaknya sangat besar terhadap lingkungan,” tegas Pangeran.
Dengan adanya penambahan dua Poslap baru ini, Pemerintah Kabupaten Kapuas berharap pengendalian Karhutla di wilayah rawan dapat lebih optimal, serta risiko bencana kebakaran dapat ditekan selama musim kemarau tahun 2025. (*)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan