CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Pendidikan di Kalimantan Tengah (Kalteng) kini sepenuhnya terdigitalisasi. Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalteng, M. Reza Prabowo, menyebut sistem pembelajaran di sejumlah sekolah di daerah itu telah setara dengan sistem pendidikan di Amerika Serikat.
Pernyataan itu disampaikan Reza saat meninjau kegiatan pembelajaran berbasis digital di SMKN 3 Palangka Raya, Senin (27/10). “Miss Nia menyampaikan bahwa pembelajaran di SMKN 3 Palangka Raya sudah serupa dengan di Amerika. Kalteng sendiri sudah terdigitalisasi 100 persen dalam pembelajaran,” ujarnya.
Menurut Reza, digitalisasi pendidikan menjadi bagian penting dari transformasi nasional untuk mencetak generasi muda yang unggul, kreatif, dan melek teknologi. “Dengan teknologi, anak-anak mendapat pengalaman belajar baru. Satu layar saja berisi informasi berjuta. Mereka bisa lebih interaktif dan semangat belajar,” katanya.
Pelatihan Guru Huma Betang
Reza menegaskan, keberhasilan digitalisasi pendidikan tidak lepas dari peran tenaga pendidik yang kompeten. Karena itu, Dinas Pendidikan Kalteng terus memperkuat program Pelatihan Guru Huma Betang, yang melibatkan narasumber dari tingkat nasional hingga internasional.
“Guru harus terus kita tingkatkan kemampuannya. Melalui pelatihan Huma Betang, mereka bisa belajar dari para pemateri hebat di dalam maupun luar negeri. Ini bentuk komitmen kami untuk memperkuat kualitas guru dan pendidikan di Kalteng,” tegas Reza.
SMKN 3 Jadi Sekolah Percontohan
Sementara itu, Kepala SMKN 3 Palangka Raya, Rahmi Kurnia Handayani, menjelaskan sekolahnya menjadi salah satu dari dua sekolah di Kalteng yang terpilih mengikuti program ETA (English Teaching Assistant), yang menghadirkan pengajar asal Amerika Serikat, Miss Nia Anne Marie Dufeal.
“Program ETA ini terbuka bagi semua sekolah, dan di Kalteng ada delapan sekolah yang mendaftar. Setelah seleksi, hanya dua yang lolos, yaitu SMA Negeri 2 dan SMKN 3 Palangka Raya,” ujar Rahmi.
Miss Nia sendiri mengaku terkesan dengan kesiapan digital di SMKN 3. “Banyak ruang kelas memiliki papan pintar dan perangkat digital seperti di Amerika. Bahkan penggunaan PowerPoint di sini sangat mirip dengan universitas di negara saya,” katanya.
Digitalisasi penuh di Kalteng disebut menjadi langkah konkret dalam memperkuat kualitas pendidikan, sekaligus mempercepat transformasi menuju sistem pembelajaran modern yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan