Cyrustimes, Kapuas – Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang diselenggarakan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Kapuas resmi ditutup pada hari Minggu 13 April 2025 di Aula RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Kegiatan yang berlangsung selama 6 hari mulai tanggal 8-13 April 2025 ini ditutup dengan penuh semangat dan antusiasme tinggi dari seluruh peserta.

Dalam acara penutupan, Panitia mengumumkan tiga peserta terbaik yang dinilai unggul dari segi keterampilan praktis, pemahaman materi, serta sikap profesional selama pelatihan berlangsung, ketiganya adalah:

Terbaik 1 M. Khoiru Rezal – dari Puskesmas Terusan Tengah.

Terbaik 2 Esti Nurhidayanti – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.

Terbaik 3 Maria Malvega Eka Huang – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.

Penghargaan dan hadiah diserahkan langsung oleh Ketua DPD PPNI Kabupaten Kapuas Elvina, S.Kep,Ners, MM, sekaligus menyampaikan apresiasi atas semangat dan dedikasi para peserta selama mengikuti pelatihan.

“Kami bangga dengan seluruh peserta yang telah berkomitmen belajar dan berlatih dengan serius. Tiga peserta terbaik ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sejawat di tempat kerja masing-masing” kata Elvina.

Lebih lanjut, disampaikannya selama pelatihan para peserta dibekali dengan berbagai materi penting dalam penanganan kegawatdaruratan, seperti resusitasi jantung paru (RJP), airway management, penanganan trauma, dan simulasi kondisi kritis. Kegiatan ini juga melibatkan instruktur berpengalaman dari Nersindo Edutama Nusantara, serta dilakukan dengan pendekatan teori dan praktik lapangan.

Salah satu peserta terbaik M. Khoiru Rezal menyampaikan rasa syukur dan harapannya setelah menerima penghargaan. “Ini menjadi motivasi besar bagi saya untuk terus meningkatkan kemampuan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien, khususnya dalam kondisi gawat darurat” ucapnya.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, PPNI Kabupaten Kapuas berharap seluruh peserta dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di lapangan kerja, sekaligus menjadi agen perubahan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya dalam aspek kegawatdaruratan. (dn)