Peringati Hardiknas dan Hari Otoda 2023, Walikota Probolinggo Paparkan Capaian Keberhasilan Daerah
Diketahui, capaian pelaksanaan otonomi daerah di Kota Probolinggo dalam mendukung program nasional, seperti Penurunan Angka Kemiskinan, Penurunan Stunting, Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Pengendalian Inflasi Daerah telah memberikan hasil yang positif.
Habib Hadi menjelaskan hingga akhir tahun 2022, presentase warga miskin mengalami penurunan menjadi 6,65% jika dibanding data di tahun 2021 sebesar 7,44%. Hal ini menjadi poin positif bagi Kota Probolinggo mengingat angka ini di bawah presentase warga miskin di Provinsi Jawa Timur (10,38%) dan Nasional (9,54%).
Mantan Anggota DPR-RI itu juga membeberkan kondisi stunting di Kota Probolinggo yang berdasarkan data EPPBGM (Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dan data Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, terkait kondisi stunting tahun 2022 sebesar 12,13%. “Angka ini mengalami penurunan dari tahun 2021 (13,35%). Dan perlu diketahui, secara nasional target penurunan stunting sebesar 14%,” bebernya.
Sedangkan Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Probolinggo, di akhir 2022 tercatat mencapai 74,56. “Alhamdulillah perlahan namun pasti sejak 13 tahun terakhir, angka Indeks Pembangunan Manusia di Kota Probolinggo terus mengalami peningkatan,” ungkapnya.
Terakhir, terkait pengendalian inflasi di daerah, bulan Maret 2023 di Kota Probolinggo terjadi inflasi Year On Year (Y-ON-Y) sebesar 5,04 % dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,86. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruh kota mengalami inflasi dimana inflasi Y-On-Y terendah terjadi di Kota Probolinggo.