Perseteruan Dua Kader Demokrat Kalteng Berlanjut! Giliran Koyem Gebuk Sriosako Dengan Pasal Perbuatan Penistaan dan Berita Hoax
“Kita (partai) tidak pernah ada menekan istrinya , partai (Demokrat) tidak pernah melakukan langkah-langkah untuk menekan istrinya,”kata Koyem.
Menurut Koyem pernyataan bahwa Partai melakukan penekanan terhadap Umi Mastikah adalah fitnah.
”Kami itu tidak ingin membesar-besarkan masalah dalam kelompok saya, apa lagi Partai kalau di tuding menekan istrinya itu fitnah,”ujarnya.
Koyem menganggap apa yang di laporkan oleh H Sako bertujuan menjatuhkan namanya dimata masyarakat.
“Saya tau tujuan H Sako itu, yang dilaporkannya itu justru kabur, tidak bisa di teruskan. Saya tau tujuan H Sako agar nama saya jelek di mata masyarakat, dia ada masalah dengan istrinya kenapa harus mengaitkan dengan saya,”jelasnya.
Koyem menyebut saat ini masih menunggu panggilan dari Mapolda Kalteng terkait laporan dari H Sako. Selanjutnya ia bakal melaporkan balik Ketua Komisi IV DPRD Kalteng itu dengan UU ITE.
“Menunggu respons panggilan baru saya akan datang untuk menjelaskan, setelah itu baru saya lapor balik. Bukannya saya takut untuk di panggil,”ungkapnya.
Namun demikian, H Koyem tidak menampik dirinya siap untuk berdamai dengan H Sako.”Kami ini kan sama satu suku Dayak Bakumpai, di group Dayak Bakumpai itu ada satu group itu sama satu keluarga, melihat cekcok saya dengan H Sako, istilah nya orang-orang berusaha ada perdamaian, untuk memperbaiki hubungan saya dengan H Sako, di ajak berdamai saya siap, sebab saya tidak pernah merasa ada masalah dengan H sako. Dan H sako membaca chat itu,”ujarnya lagi.
“Orang-orang tokoh Bakumpai yang ada di group itu ingin menginginkan masalah ini berhenti karena H Sako sendiri ingin membesar-besarkan masalah ini dia membawa saya ke ruang publik sebagai Bupati Barito uUara itu di anggap jelek. Dia ada masalah sama istrinya kenapa membawa nama saya,”pungkas H Koyem.