Karena besarnya dukungan, kemenangan cukup telak diraih. Dari 30 kursi di DPRD, 26 kursi didapatkan, sementara sisanya pasangan lain. Sehingga menjadi putra daerah pertama dari kalangan birokrasi yang menjadi kepala daerah di Kotawaringin Barat.

Nahkodai DPD Golkar Kalteng

Dewan Pertimbangan DPD Golkar Kalteng
Ir H Abdul Razak

Karena berlatar belakang sebagai orang Golkar, setelah habis masa jabatan sebagai bupati ia kembali fokus dan terjun ke dunia politik. Sebagai orang birokrat, ia tidak ingin berdiam di rumah saja. Apalagi tidak punya bakat menjadi pengusaha.

Pada 2009 terpilih menjadi Ketua DPD Golkar Provinsi Kalteng menggantikan H Asmawi Agani. Setelah itu, maju sebagai calon legislatif dan terpilih.

Kemudian diminta menjadi wakil ketua DPRD. Tahun 2014 terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kalteng dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kalteng untuk kedua kalinya. Tak sampai di situ saja. Ia terpilih lagi untuk periode ketiga dan dipercaya menjabat wakil ketua.

Abdul Razak menjadi satu-satunya tokoh partai politik di Kalteng yang menjabat sebagai wakil ketua selama tiga periode. Hanya satu tokoh yang tiga kali menjabat ketua, yakni R. Atu Narang.

Karena merupakan kader Golkar dan selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat, maka Golkar menjadi sangat dominan dan eksis sejak dahulu. Di Kalteng, hampir 7 kabupaten dijabat oleh kader Golkar, baik sebagai bupati/wakil bupati atau wali kota/wakil wali kota.

Siap Maju di Pilkada Kalteng 2024

Calon Gubernur Kalteng 2024
Ir H Abdul Razak

Abdul Razak ditunjuk Partai Golkar untuk maju dalam pesta demokrasi lima tahunan menjadi Calon Gubernur Kalteng 2024, Abdul Razak yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kalimantan Tengah menegaskan kesiapannya.

“Dengan dukungan partai secara resmi, saya siap maju pada Pilgub tahun 2024 nanti,” tegas Razak.

Sementara terkait dengan pengusungan calon gubernur ini, tambah Razak, Partai Golkar akan berusaha agar nantinya bisa mengusung calon sendiri dengan meningkatkan perolehan kursi di lembaga legislatif.

Namun demikian, dia juga tidak menapikan bahwa Partai Golkar akan tetap melakukan koordinasi serta komunikasi lintas partai politik untuk berkoalisi.

“Insya Allah kelengkapan untuk persyaratan pengusungan selain Partai Golkar cukup, namun koordinasi dengan partai lain juga masih terus berjalan,” ujarnya.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita