SITUBONDO – Program Pamsimas yang ada di Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, menuai tanya besar berbagai kalangan. Mulai dari, kualitas bangunan hingga kini tak lagi berfungsi alias mangkrak.
Beberapa pekan lalu memang sempat ada tambahan pemasangan pipanisasi pamsimas. Namun, menjadi pertanyaan sumber anggarannya dari mana? nampaknya sudah tidak menerapkan keterbukaan publik sesuai dengan UU KIP yang mestinya diterapkan bilamana anggaran tersebut bersumber dari uang Negara.
Ketua tim investigasi LBH Cakra Situbondo Novika alias Opek Cakra kembali mempertanyakan anggaran Pipanisasi yang dikerjakan Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungdowo beberapa pekan lalu, dirinya merasa sangatlah lucu hal itu dikerjakan sesudah ia laporkan. Kenapa setelah ramai di beritakan bahkan di adukan ke Kejati Jatim baru ada perbaikan. padahal, dari awal tidak pernah di manfaatkan kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, Opek juga menjelaskan bahwa, ada 2 kegiatan ditempat yang sama. Kegiatan Pamsimas ini ada dua kegiatan dan tandon juga ada dua dengan satu sumur bor. Kata Opek Ketua Tim Investigasi LBH Cakra Situbondo
Lanjut Nofika yang akrap disapa Opek Cakra, saya akan terus kawal jika ini di anggarkan kembali. Karena, sangat fatal anggaran Pamsimas atau sanitasi berbasis masyarakat ini sudah baku anggaranya. ”Saya minta kepada Dinas terkait harus mengecek penganggaran ini, tidak hanya di Desa kedungdowo saja. Melainkan, di 11 desa yang sudah saya adukan ke Kejati Jatim tetap saya kawal dan pantau. Tutupnya menutup pembicaraan.
Sementara itu Kepala Desa Kedungdowo Hafed ketika dikonfirmasi oleh Cyrustimes melalui WhatsApp selulernya mengatakan bahwa, soal pekerjaan Pipanisasi yang sudah dikerjakan satu bulan lalu memang benar dirinya menganggarkan kembali program tersebut.
”Ia mas, itu saya anggarkan lagi,” singkatnya Sabtu 08/07/2023.
Hafed juga menceritakan, kalau dulu Pipanisasinya pernah patah pada saat ada pekerjaan Draenase, hal itu dikarenakan Bego waktu keruk tanah hingga kena pipa sambungan air bersih. Namun, tidak diperbaiki dengan maksimal oleh pelaksana yang tak tanggung jawab, melainkan hanya dililit pakai ban bekas.
