KAPUAS, CYRUSTIMES.com – Potret di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, pada siang Jumat (14/11) itu tampak seperti hari biasa. Namun di balik pintu salah satu ruangan pejabat, muncul sebuah cerita kecil bagaimana pelayanan publik dijalankan, dijaga, dan dipertanggungjawabkan.
Sejumlah awak media datang ke kantor tersebut untuk mengonfirmasi perkembangan pembangunan Gedung Baru Kantor Dinkes Kapuas, sebuah proyek yang dibiayai uang rakyat dan kini berada di bawah tanggung jawab Martono, Kepala Bidang SDK sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Informasi terkini sangat dibutuhkan, mengingat proyek ini menyangkut fasilitas kesehatan yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Namun upaya sederhana itu justru menemui kejanggalan sejak awal. “Bapaknya lagi keluar…”
Ketika media meminta izin bertemu Martono, staf resepsionis tampak ragu. “Bapaknya lagi keluar,” ujarnya pelan, seolah tidak yakin dengan kalimatnya sendiri.
Sadar ada ketidakkonsistenan, staf itu kemudian menawarkan diri untuk mengecek ke dalam ruangan Kabid. Beberapa menit kemudian ia kembali dan jawaban yang muncul justru semakin membingungkan. “Pak Kabid sedang tidur,” katanya kepada awak media, Jumat (14/11).
Bagi awak media, pernyataan itu bukan hanya mengejutkan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius. Tidur pada jam pelayanan? Bagaimana mungkin seorang pejabat yang tengah mengelola proyek bernilai besar justru tidak dapat ditemui karena tengah beristirahat?
Ketika staf tersebut ditanya lebih lanjut, ia terlihat gelisah dan kembali masuk ke ruangan Kabid untuk memastikan. Tak lama kemudian ia keluar lagi membawa jawaban berbeda, “Pak Kabid lagi zoom,” ujarnya singkat.
Kontradiksi ini membuat situasi semakin ganjil. Jika benar sedang mengikuti rapat daring, mengapa informasi pertama mengatakan bahwa Kabid sedang tidur? Dan jika sedang tidur, bagaimana kemudian berubah menjadi zoom hanya dalam hitungan menit?
Pertanyaan-pertanyaan ini menggantung di udara kantor yang siang itu sebenarnya tenang terlalu tenang untuk sebuah kantor instansi pelayanan publik.
Pada titik ini, persoalannya bukan semata soal seorang pejabat yang sulit ditemui. Ini menyangkut kepercayaan publik, bagaimana transparansi dijalankan, bagaimana etika pelayanan dipraktikkan, dan bagaimana tanggung jawab terhadap proyek publik dikelola dengan benar.
Ketidaksediaan memberikan informasi pada jam kerja membuka ruang kecurigaan, terutama di mata publik yang berharap setiap rupiah dari anggaran kesehatan dikelola dengan jujur dan profesional.
Hingga berita ini diturunkan, awak media masih berusaha meminta klarifikasi kepada Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kapuas serta pihak terkait lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan