Waspada, Penderita DBD di Jawa Timur Diangka 3.638 Kasus
JAWA TIMUR – Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Timur pada awal tahun ini melonjak tajam. Lonjakan itu disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan dini, menggelar surveilans kasus di daerah, serta menyiapkan sarana pelayanan kesehatan termasuk tenaga medis dan logistik.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mendata, sepanjang tahun 2024 hingga pekan ketiga Februari, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) mencapai 3.638 kasus. Dari jumlah tersebut, angka DBD paling tinggi terjadi di Kabupaten Probolinggo, yakni 600 kasus. Adapun di Surabaya dilaporkan sudah lebih dari 30 kasus.
Dengan angka mencapai 3.638 kasus DBD dalam rentang kurang dari dua bulan, Jatim patut waspada. Sebab, jumlah kasus tahun ini melonjak tajam dibandingkan angka kesakitan selama tahun 2023 sebanyak 9.041 kasus.
Penyakit demam berdarah di Jatim banyak menyerang anak-anak dan memicu terjadinya dengue shock syndrome yang berakibat pada kematian. Salah satu contohnya terjadi di Kabupaten Jombang. Sembilan anak dilaporkan meninggal karena DBD selama tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Astha Triyono, Selasa (5/3/2024), mengatakan, Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya penanganan kasus DBD, salah satunya mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tentang Kewaspadaan dan Pengendalian DBD.
Dinkes Jatim telah mengirimkan surat edaran kepada dinkes kabupaten/ kota tentang penatalaksanaan DBD dan kewaspadaan kasus. Surat itu untuk disampaikan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan daerah di wilayah Jawa Timur.