KOTAWARINGIN BARAT – Yayasan Betang Borneo Indonesia (YBBI) baru-baru ini menyelenggarakan workshop pelatihan penggunaan Tools Assessment untuk mengukur ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan serta pola interaksi mereka dalam mengelola hutan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendalami dan melestarikan kearifan lokal Suku Dayak Tomun di Desa Kubung, Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.

Workshop yang berlangsung di aula pertemuan Friends of Nature, People and Forest (FNPF) Kecamatan Kumai ini mengundang lima warga Desa Kubung untuk dilatih sebagai enumerator lokal. Mereka diberi pelatihan untuk menggunakan panduan assessment berbasis partisipasi masyarakat, yang mencakup identifikasi berbagai aspek kehidupan masyarakat adat Dayak Tomun, seperti asal-usul, nilai budaya, sistem kepercayaan, serta pola pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Direktur YBBI, Afandy, menjelaskan pentingnya pelatihan ini. “Mayoritas peralatan ritual Suku Dayak bersumber dari hutan. Jika hutan hilang, maka budaya ini juga akan hilang. Melalui pelatihan ini, kami berharap enumerator lokal dapat mengidentifikasi dan mendokumentasikan kearifan lokal masyarakat Dayak Tomun yang ada,” ujar Afandy.