CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Aliansi Dayak Bersatu (ADB) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar rapat gabungan persiapan aksi demonstrasi menolak program transmigrasi gelombang kelima. Rapat berlangsung di salah satu cafe di Komplek Taman Kuliner Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Sabtu (26/7/2025).

Ketua Umum ADB Kalteng, Megawati menjelaskan rapat tersebut merespons kebijakan pemerintah pusat yang akan mengakhiri moratorium transmigrasi. Kementerian Transmigrasi berencana mengalokasikan kembali program transmigrasi ke lima kabupaten di Kalteng, yakni Sukamara, Lamandau, Kotawaringin Barat, Gunung Mas, dan Kapuas.

“Kebijakan ini akan menambah beban masyarakat Kalteng terkait bertambahnya pendatang dari luar,” ujar Megawati. Program transmigrasi dinilai berdampak negatif terhadap tanah adat, budaya lokal, dan ekosistem lingkungan akibat konversi hutan menjadi pemukiman.

Megawati memperingatkan program tersebut berpotensi menimbulkan konflik horizontal antara warga lokal dan pendatang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ADB mengundang tokoh organisasi masyarakat, simpatisan, dan perwakilan ADB dalam rapat gabungan.

Dalam rapat tersebut juga membahas penentuan waktu pelaksanaan aksi, lokasi titik demonstrasi, pemilihan koordinator lapangan dari setiap ormas, dan penunjukan orator aksi. ADB juga akan membentuk satuan tugas persiapan lapangan.

“Apabila transmigrasi dipaksakan, program itu akan mendapat penolakan dari masyarakat. Program transmigrasi sudah tidak relevan lagi,” tegas Megawati.